Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kenapa e-Commerce Bukalapak Juga Incar Pasar Offline? Ini Alasannya

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Kenapa e-Commerce Bukalapak Juga Incar Pasar Offline? Ini Alasannya

Pantau.com - Situs layanan jual beli (e-Commerce) Bukalapak menilai, peluang pengembangan usaha kecil dan pasar offline masih prospektif hingga beberapa waktu mendatang, menyusul pengembangan program Mitra Bukalapak yang ditujukan bagi pelaku usaha kecil dan warung.

"Kami rasa dalam beberapa tahun mendatang, mungkin Indonesia masih beraktivitas di offline, tapi online akan tetap," kata CEO Achmad Zaky dalam acara ramah tamah dengan media di Jakarta, Kamis (27/6/2019).

Merujuk pada perilaku masyarakat yang masih terus beraktivitas melalui pasar fisik, Bukalapak menilai, situasi itu sebagai kesempatan untuk memperkenalkan platform dagang online. Apalagi, belum semua masyarakat Indonesia memahami belanja online.

Baca juga: Tak Dibatasi, Grand Indonesia dan Plaza Indonesia Beroperasi Normal

Bukalapak memperkirakan hanya 5 persen dari total penduduk Indonesia yang berdagang secara online. "Ini kesenjangan yang sangat besar," kata Zaky.

Tercatat, berdasarkan survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada 2018, 64,8 persen masyarakat Indonesia menggunakan Internet atau sama dengan 171,17 juta jiwa dari total jumlah penduduk 264,16 juta.

Namun, 56 persen responden dari seluruh Indonesia mengaku tidak pernah bertransaksi secara online. Bukalapak melalui program Mitra Bukalapak ingin mendorong masyarakat untuk memanfaatkan platform online untuk bertransaksi.

Baca juga: Startup Ranking: BukaLapak Urutan Teratas Startup Asal Indonesia

Sejak pertama kali diluncurkan pada 2017 hingga pertengahan 2019, terdapat satu juta warung yang bergabung dengan program Mitra Bukalapak. Sedangkan, menurut data Bukalapak, terdapat sekitar 5 juta warung atau usaha kecil di Indonesia.

Sebelumnya, Zaky menyatakan Bukalapak akan mengcurkan investasi sebesar Rp1 triliun untuk merangkul lebih banyak warung yang bergabung ke Mitra Bukalapak mulai 2019.

Dana tersebut juga akan digunakan untuk menambah gudang dan inventaris produk, termasuk barang-barang yang dapat dijual di warung. Berdasarkan data Bukalapak pada awal 2019, tansaksi offline dari warung di Mitra Bukalapak menyumbang 20 persen dari total transaksi di platform tersebut.

Penulis :
Nani Suherni