
Pantau.com - Belanja online dapat lebih dari dua kali lipat pangsa pasar ritel pada tahun 2028, menurut sebuah laporan. Internet diperkirakan menyumbang 53 persen dari penjualan ritel dalam waktu 10 tahun, naik dari sekitar seperlima saat ini.
Laporan analis Ekonomi Ritel untuk firma hukum Womble Bond Dickinson menilai orang-orang muda yang tumbuh dengan internet menjadi lebih dari setengah populasi di Inggris.
"Satu dari 10 orang dari segala usia yang ditanyai untuk laporan itu mengatakan mereka berencana untuk berbelanja lebih banyak secara online di tahun mendatang," jelas laporan tersebut.
Richard Lim, dari Retail Economics, mengatakan bahwa pengecer yang sukses selalu harus mengubah diri agar tetap relevan.
"Langkah perubahan pasti akan terbukti terlalu cepat bagi banyak orang. Jelas rasanya revolusi ritel digital baru saja dimulai," terangnya.
Baca juga: Belum Terdaftar di IG, Kopi Gayo RI Tak Bisa Dijual Tanpa Izin Belanda
Lim memperkirakan bahwa teknologi baru dan yang sedang muncul seperti kecerdasan buatan yang dapat memungkinkan otomatisasi pengiriman dan pemasaran yang dipersonalisasi akan mendorong pertumbuhan online di masa depan.
Penelitian ini kemungkinan akan memicu seruan untuk bertindak untuk melindungi masyarakat dan membantu menciptakan kembali pusat kota setelah gelombang penutupan toko.
Dilansir The Guardian, Debenhams, Marks & Spencer dan pemilik Topshop Arcadia semuanya mengumumkan rencana untuk menutup toko di tahun mendatang. Bulan lalu Bathstore menjadi yang terbaru dari serangkaian pengecer masuk ke administrasi di bawah tekanan dari meningkatnya persaingan online.
Dalam hal ini tentu juga menjadi tamparan bagi pemilik gedung agar memangkas harga sewa dan pemerintah didesak untuk mengambil tindakan pada tingkat bisnis, yang didasarkan pada properti dan menghambat pengecer dengan kehadiran fisik. British Retail Consortium mengatakan kondisi ritel adalah yang paling sulit dalam satu dekade.
"Industri ini mengalami periode penyesuaian yang menyakitkan," kata Lim.
Baca juga: Giant Diserbu Konsumen, Pembeli Bisa Antre 1 Jam Cuma Beli Sabun
"Tidak dapat dihindari, frustrasi ini akan menjadi katalis untuk belanja online lebih lanjut dengan konsumen beralih ke online sebagai alternatif dari pembelian di dalam toko," tambahnya.
Perilaku yang berbeda dari generasi muda menimbulkan ancaman khusus untuk jenis toko tertentu. Orang yang berusia antara 25 dan 44 tahun jauh lebih mungkin untuk membeli pakaian, buku, barang-barang listrik atau makanan online daripada mereka yang berusia di atas 55 tahun, misalnya, menurut penelitian.
Bagaimana dengan Indonesia?
Di Indonesia, ritel yang baru saja memberikan kabar penutupan adalah ritel Giant yang menutup 6 gerainya di wilayah Jabodetabek. Keenam gerai tersebut, yakni Giant Express Mampang, Giant Mitra 10 Cibubur, Giant Express Pondok Timur, Giant Express Cinere Mall, Giant Extra Wisma Asri dan Giant Extra Jatimakmur.
- Penulis :
- Nani Suherni