
Pantau.com - Dalam memperingati Hari Pendidikan, Anggota Komisi X DPR RI Anang Hermansyah menyarankan agar pemerintah serius memperhatikan pendidikan di sektor kreatif."Karena sektor ini memiliki potensi yang besar dalam berkontribusi bagi perekonomian nasional," kata Anang Hermansyah dalam pernyataan di Jakarta, Rabu, terkait Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2018.Anggota Fraksi PAN ini mengatakan dalam pemajuan sektor ekonomi kreatif (ekraf) di Indonesia harus ditopang dengan pendidikan dan pengetahuan yang memadai. Dengan dasar pendidikan akselerasi di sektor kreatif akan semakin cepat."Data riset Ekraf dan BPS tahun 2015 mengungkapkan jumlah pekerja di sektor ekraf didominasi lulusan SMA sebanyak 57,20 persen dan 36,10 persen lulusan SMP ke bawah. Hanya 6,7 persen pekerja di sektor ekraf berpendidikan diploma ke atas," jelas Anang.
Baca juga: Bukan Emas, Ini Komoditas Paling Mahal di Dunia Versi JokowiSelain itu, kata Anang, dalam riset tersebut juga terungkap, mayoritas tenaga kerja di sekor ekonomi kreatif didominasi tenaga kerja berjenis "blue collar" yang terdiri atas tenaga usaha penjualan, tenaga usaha jasa, tenaga produksi dan pekerja kasar sebesar 92,19 persen."Hanya 7,8 persen pekerja di ekonomi kreatif yang masuk kategori 'white collar' yang merupakan tenaga profesional, teknisi dan tenaga yang sesuai dengan bidangnya," tambahnya.Musisi asal Jember ini pun mencontohkan persoalan yang terjadi di industri film nasional yang disebut berpotensi mengalami krisis tenaga kerja profesional.
Baca juga: Ini Alasan Emas Layak Jadi Investasi Masa Depan
Menurutnya, informasi yang diperoleh dari pekerja film, selama tahun 2018 ini ditaksir sebanyak 150 produksi film yang setiap film membutuhkan rata-rata 120 tenaga kerja. "Pekerja film Joko Anwar menyebutkan jika satu bulan terdapat 12 produksi film, maka dibutuhkan 1.400 kru film. Masalahnya, ketersediaan kru film saat ini tidak mencukupi," kata Anang.Situasi tersebut merupakan salah satu contoh persoalan yang muncul di sektor ekonomi kreatif terkait dengan penguatan SDM. Dia menegaskan pemerintah harus memikirkan penguatan SDM di sektor kreatif jika ingin serius menggarap sektor ini."Maka mau tidak mau, pemerintah harus membuat terobosan dengan menggarap secara serius pendidikan di bidang kreatif," ujarnya.
- Penulis :
- Nani Suherni










