billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ini Alasan Mendag Belum Loloskan Izin Impor Bawang Putih

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Ini Alasan Mendag Belum Loloskan Izin Impor Bawang Putih

Pantau.com - Kementerian Perdagangan hingga saat ini baru menerbitkan Surat Perizinan Impor (SPI) bawang putih sebanyak 62.000 ton. Sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah menerbitkan rekomendasi impor produk Holtikultura (RIPH) untuk 103.000 ton bawang putih.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, mengatakan, pemerintah memang tidak langsung menerbitkan SPI bawang putih seluruhnya. Musababnya, karena harus terlebih dahulu memeriksa secara hati-hati berkas SPI yang sudah diajukan oleh importir.

"Jadi baru sebagian dari yang 100 ribu karena beberapa kan kita segera. RIPH kan baru salah satu syarat diterbitkannya impor. Jadi tidak serta-merta," ujarnya di kantor pusat Bulog, Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Baca juga: Menjaga Kesehatan Si Kecil? Kenali 6 Manfaat Bawang Putih Ini

Agus menambahkan, ada beberapa perusahaan baru yang ikut dalam proses impor bawang putih ini.

Hal ini berbeda apabila importir tersebut merupakan perusahaan lama yang selalu ikut dalam proses impor bawang putih dengan rekam jejak untuk melakukan impor.

"Kita cek lagi terutama kalau perusahaan baru kita harus cek. Jadi kalau yang sudah pernah itu kan ada referensi, kita lihat juga performa-nya. Jadi kemarin sebagian kita terbitkan tapi tetap kita akan cek dulu sampai lengkap terutama perusahaan yang baru," paparnya.

Baca juga: Harga Bawang Putih Bertahan Rp60.000 di Pasar Raya Padang

Salah satu yang akan dilakukan pengecekan adalah bagaimana rekam jejak dan kondisi keuangan dari perusahaan tersebut.

Sebab, pemerintah tidak ingin perusahaan yang menjadi importir ini memiliki rekam jejak dan kemampuan keuangan yang buruk dan bisa bermasalah di kemudian hari.

"Kita harus cek dulu kita harus hati-hati. Karena perusahaan baru kan ada perform-nya. Kan itu mau transaksi kita harus tahu. Kemampuan-kemampuan perusahaan itu dan nanti akan kita cek secara keseluruhan," tuntasnya.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta