
Pantau.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani, mengatakan ekonomi Indonesia berpotensi hanya tumbuh 2,3 persen. Adapun skenario terburuk, ekonomi malah bakal minus 0,4 persen.
"Outlook ekonomi kita yang turun, karena konsumsi rumah tangga dan investasi yang turun," tutur Sri Mulyani dalam telekonferensi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Selasa (1/4/2020).
Dirinya juga menjelaskan, konsumsi rumah tangga akan mengalami penurunan menjadi di kisaran 3,2 persen hingga 1,6 persen. "Sementara konsumsi pemerintah kita akan coba pertahankan," paparnya.
Baca juga: Presiden Jokowi: Pemerintah dengan BI dan OJK Optimalkan Kebijakan Moneter
Untuk kinerja investasi, Sri Mulyani menilai akan mengalami penurunan signifikan.
"Investasi akan merosot, dari awalnya 6 persen ke 1 pere atau bahkan bisa minus 4 persen," tambahnya.
Adapun untuk ekspor, pada tahun lalu Indonesia mengalami kinerja yang negatif, akan turun lebih dalam pada tahun ini. "Impor kita juga akan negatif growth," tuntasnya.
Baca juga: Kasus Positif Korona Meningkat, Rupiah Melemah Rp16.390 per Dolar
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta