
Pantau.com - Di tengah Pandemi COVID-19, masyarakat Indonesia dihimbau untuk diam di rumah agar bisa memutus mata rantai virus. Hal ini membuat ekonomi down, terlebih daya beli masyarakat pun demikian.
Praktis Presiden Joko Widodo memberikan stimulus dan juga meluncurkan beberapa program untuk membantu masyarakat yang terdampak COVID-19. Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik pada April 2020, bahan pangan justru mengalami deflasi sebesar 0,13 persen. Dimana harga bawang merah dan gula melonjak tinggi.
"Ini ada indikasi penurunan permintaan bahan pangan. Artinya daya beli masyarakat menurun, oleh sebab itu pemerintah telah meluncurkan bantuan sosial tunai untuk sembilan juta keluarga, BLT (Bantuan Langsung Tunai) Desa dari Dana Desa untuk 11 juta keluarga, ada Kartu Sembako, PKH (Program Keluarga Harapan), ada padat karya tunai, kita harapkan ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat," ujar Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/5/2020).
Baca juga: BPS: Inflasi April Hanya 0,08 Persen, Tak Seperti Ramadan Biasanya
Pemerintah telah mengeluarkan sejumlah program jaring pengaman sosial stimulus COVID-19. Dari program-program tersebut, terdapat empat jenis bantuan sosial (bansos) yang dikelola Kementerian Sosial.
Dua bansos dari Kemensos bersifat reguler atau sudah biasa diberikan sebelumnya yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) dengan target 10 juta penerima manfaat dengan besaran manfaat yang berbeda-beda sesuai kualifikasi penerima dan program sembako untuk 20 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan nilai masing-masing Rp200 ribu per KPM.
Bansos kedua adalah bansos non-reguler khusus COVID-19 yang terdiri atas bansos sembako bagi wilayah Jabodetabek dengan target 1,9 juta KK dengan besara Rp600 ribu untuk masing-masing KK selama 3 bulan serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk 9 juta KK di luar Jabodetabek.
Baca juga: Efisiensi Anggaran untuk COVID-19 Akibatkan Konsumsi Pemerintah Menurun
Selanjutnya adalah Kartu Pra-kerja di bawah Kementerian Koordinator Perekonomian yang ditujukan untuk 5,6 juta penerima dengan total anggaran Rp20 triliun yang diberikan pada April-Desember 2020.
Kemudian masih ada Bantuan listrik yaitu menggratiskan pemakaian listrik untuk 450 VA dan diskon 50 persen untuk pemakaian 900 VA pada April-Juni 2020 serta bantuan langsung tunai dana desa di bawah Kementerian Desa bagi 12,3 juta KK dengan nilai Rp600 ribu per bulan per KK pada April-Juni 2020.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta