HOME  ⁄  Ekonomi

PHK Massal Terjadi di Seluruh Dunia, Ekonomi Semakin Sulit

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

PHK Massal Terjadi di Seluruh Dunia, Ekonomi Semakin Sulit

Pantau.com - Puluhan ribu karyawan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh perusahaan besar di pasar modal dalam periode 24 jam. Sebagai contoh yang dilakukan oleh Walt Disney Co. Beberapa hari lalu, perusahaan menyatakan telah memangkas 28.000 pekerja di bisnis taman hiburannya.

PHK juga terjadi Allstate Corp, perusahaan asuransi mobil terbesar keempat di AS yang akan memangkas 3.800 pekerja atau sekitar 8 persen dari tenaga kerjanya. Dilaporkan, Goldman Sachs Group Inc. berencana untuk memangkas sekira 400 pekerjaan.

"Kehilangan pekerjaan pada awalnya terkonsentrasi di pekerjaan sektor jasa, tetapi dalam setiap penurunan ekonomi Anda pasti akan mendapatkan pemangkasan lagi karena perusahaan mencoba melindungi margin keuntungan," ujar Senior US Economist at Deutsche Bank Securities, Brett Ryan, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (1/10/2020).

Baca juga: Rugi Rp11 Triliun, Pertamina Pastikan Tak Ada Karyawan PHK

Pengumuman seperti ini menunjukkan bahwa tantangan besar bagi pemerintah Amerika Serikat dalam meningkatkan kembali ekonominya. Saat ini ekonomi sudah melambat sejak awal Mei dan Juni 2020.

"Anda akan melihat perusahaan besar yang mungkin telah berada di lintasan pendapatan tertentu sebelum penurunan mulai mengevaluasi kembali," paparnya.

Dampak buruk lainnya dirasakan oleh Royal Dutch Shell Plc yang mengumumkan rencana untuk melakukan PHK sebanyak 9.000 kepada karyawannya. Sebab lesunya permintaan pada bisnis minyak mentah memaksa perusahaan melakukan penghematan biaya miliaran dolar.

Meskipun Shell tidak memberikan rincian lengkap tentang pemotongan tersebut, seorang juru bicara mengatakan bahwa posisi di tiga lapisan teratas perusahaan akan dikurangi seperlima.

Sementara dewan pengawas pemasok suku cadang mobil Jerman Continental AG menyetujui rencana restrukturisasi yang akan memangkas atau mengalihkan 30.000 pekerjaan di seluruh dunia. “Di banyak tempat, kita memiliki terlalu banyak lapisan di perusahaan: terlalu banyak tingkatan di antara saya, sebagai CEO, dan operator serta teknisi di lokasi kita,” kata The Oil Major’s chief, Ben van Beurden.  

Baca juga: Kemnaker: Ada 1,7 Pekerja Terdampak Pandemi COVID-19

Kehancuran di sektor minyak begitu cepat dan parah. Sehingga posisi perusahaan yang dulunya keramat sedang dipangkas. Bahkan, Exxon Mobil yang telah lama membanggakan diri bisa survive dalam menghadapi jatuhnya harga minyak mentah tanpa harus melakukan PHK, mengejutkan investor dan analis dalam beberapa bulan terakhir.

Perusahaan ketika menargetkan akan memberhentikan sebanyak 10 persen staf kantor AS. Disney juga melakukan PHK karyawan di bisnis taman hiburan, jalur pelayaran, dan ritelnya. Sementara dua pertiga pekerja paruh waktu yang di PHK juga melibatkan eksekutif dan karyawan yang digaji

Pembuat Fracker terbesar di dunia, Halliburton Co pun telah menghilangkan seluruh lapisan manajemen. Marathon Petroleum Corp telah memulai putaran kedua PHK yang akan mempengaruhi sekitar 2.050 karyawan.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta

Terpopuler