Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

BI: Temuan Uang Palsu di Malang Meningkat 100 Persen

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

BI: Temuan Uang Palsu di Malang Meningkat 100 Persen

Pantau.com - Temuan uang palsu di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang selama Mei 2018 lebih dari dua kali lipat dibanding April 2018, yakni dari 404 lembar menjadi 893 lembar.

Ketua Tim Sistem Pembayaran, Pengedaran Uang Rupiah, Layanan Administrasi Kantor Perwakilan BI Malang Rini Mustikaningsih, mengakui adanya peningkatan temuan uang palsu tersebut, bahkan peningkatannya lebih dari 100 persen.

"Temuan uang palsu tersebut terdiri atas berbagai pecahan, mulai dari pecahan Rp100 ribu, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000. Namun, dari laporan perbankan yang paling banyak adalah pecahan Rp100 ribu dan Rp50.000," katanya di Malang, Jawa Timur (10/6/2018).

Baca juga: Dijual Lima Rumah Murah di UK, Tertarik?

Menurut Rini, temuan uang palsu tersebut lebih banyak dari laporan perbankan, meski tetap ada laporan dari masyarakat.

"Harapan kami masyarakat juga aktif melaporkan ke BI jika menemukan uang palsu sehingga peredarannya bisa diminimalisasi dan diredam," ucapnya.

BI Malang, lanjutnya, akan terus menggiatkan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah kepada masyarkat, apalagi dalam sebulan terakhir ini banyak sekali temuan uang palsu serta menjelang Hari Raya Idul Fitri, di mana banyak masyarakat yang membutuhkan uang pecahan baru.

Berdasarkan data, selama tahun 2017, BI Malang menemukan 5.385 lembar uang palsu berbagai pecahan. Jumlah tersebut berasal dari laporan bank sebanyak 5.307 lembar dan laporan masyarakat 78 lembar. Hasil temuan uang palsu didominasi pecahan besar Rp100 ribu dan Rp50.000.

Baca juga: Ini Daftar Komplit Tarif Tol di Pulau Jawa, Pemudik Wajib Tahu!

Ia menjelaskan temuan uang palsu tersebut didominasi pecahan besar Rp100 ribu atau 62 persen dari total temuan dan pecahan Rp50.000 sebesar 35 persen dari total temuan. "Sisanya adalah pecahan kecil Rp20.000 dan Rp10.000," katanya.

Sementara itu, temuan uang palsu pada tahun 2017 berkurang dibanding tahun 2016 yang mencapai 6.320 lembar.

"Kami akan terus berupaya untuk mengurangi temuan uang palsu di masyarakat, namun masyarakat juga harus hati-hati dan lebih teliti, khususnya pada momen Lebaran," tuturnya.

Penulis :
Nani Suherni