
Pantau.com - PT Pertamina memprediksikan sekira 10 hingga 20 persen pengguna Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram subsidi akan beralih menggunakan Elpiji 3 kilogram non-subsidi.
Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas'ud Khamid menargetkan, hal ini dapat terealisasi setidaknya hingga akhir tahun ini.
"Target sekitar 10 hingga 20 persen sampai akhir tahun," ujarnya saat ditemui usai acara di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Baca juga: Ini Hitungan Tarif Integrasi Tol JORR Sesuai Golongan, Cekidot!
Ia menambahkan, target dari pembeli LPG 3 kilogram non subsidi ini merupakan pengguna yang memiliki Ekonomi menengah keatas. Menurutnya, selama ini sebagian terpaksa membeli gas bersubsidi karena tidak ada ukuran serupa yang non subsidi.
"Jadi yang selama ini dia terpaksa membeli yang subsidi karena non-subsidinya tidak ada. Nah nanti karena non-subsidinya ada dia tidak mmbeli yang subsidi lagi," ungkapnya.
"Contoh orang di apartemen kan ngangkat Elpiji 5,5 kilogram berat maka umumnya 3 kilogram kan ringan, kan tidak mungkin apartemen pakai Elpiji subsidi," imbuhnya.
Baca juga: Gas Pink 3 Kg Dipasarkan, Pembeli Gas Melon Harus Pakai Kartu
Sebelumnya, pihaknya baru saja melakukan uji coba pasar di dua kota yakni Jakarta dan Surabaya.
"Maka kemarin kita uji coba 5 ribu dulu, 3.500 di Jakarta dan 1.500 di Surabaya," katanya.
Rencananya LPG 3 kilogram non-subsidi ini juga akan didistribusikan di berbagai kota besar lainnya, seperti Bali.
"Ini uji coba dulu, tes market melihat perilaku market, sistem distribusi kita, sehingga jalan bareng yang melon hijau dan melon pink," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni