
Pantau - Terletak di kawasan French Quarter, Museum Farmasi New Orleans sering terabaikan oleh pengunjung yang lewat. Meskipun bangunannya sederhana, museum ini memiliki nilai sejarah yang sangat penting dalam perkembangan dunia medis di kota tersebut.
Museum unik ini, yang berada di rumah bergaya Creole yang dirancang oleh J. N. B. DePouilly, dibangun pada 1822 hingga 1823 dan memiliki koleksi memorabilia farmasi terbesar di Amerika Serikat. Begitu memasuki museum, pengunjung akan dibawa untuk menelusuri rahasia ramuan kuno, eliksir misterius, serta evolusi praktik farmasi.
Salah satu aspek menarik dari museum ini adalah fokusnya pada sisi gelap sejarah farmasi New Orleans. Dari pengobatan yang meragukan hingga kisah eksperimen racun dan ramuan pada budak, museum ini mengungkap praktik-praktik aneh dan kadang berbahaya di masa lalu. Pengunjung juga dapat mengetahui asal-usul obat-obatan terkenal, seperti Coca-Cola, yang dulunya dipasarkan sebagai tonik obat, serta peran apoteker di awal perkembangan kawasan lampu merah kota ini.
Baca juga: Menelusuri Sejarah dan Keunikan Rumah Terkecil di Toronto
Asal Usul Isu Praktek Medis yang Kontroversial
Fokus museum pada sisi gelap sejarah medis berkaitan erat dengan fakta bahwa tempat ini dulunya merupakan apotek pertama yang berlisensi di Amerika, milik Louis J. Dufilho, Jr. Dufilho mendirikan apoteknya di lokasi ini pada awal 1800-an, dan tinggal di sana hingga 1855 ketika properti tersebut berpindah tangan ke Dr. Joseph Dupas dan istrinya, Fleitas Dupas. Di sinilah rumor mulai beredar mengenai Dr. Dupas.
Siapa Louis Dufilho Jr.?
Louis Dufilho Jr. adalah imigran asal Prancis yang lahir di Mirande pada 1788. Setelah lulus dari College of Pharmacy di Paris pada 1816, ia pindah ke New Orleans dan membuka apoteknya pada 1823 di lokasi yang kini menjadi museum ini. Apotek ini tidak hanya menyediakan obat-obatan, tetapi juga menjual barang-barang perkakas, menyediakan soda, dan menjadi kantor pos.
Selama masa baktinya, Dufilho melakukan berbagai inovasi dalam pengobatan, termasuk penggunaan kina untuk mengobati demam kuning. Ia juga terlibat dalam Howard Association, cikal bakal Palang Merah, yang menunjukkan sisi dermawan dari dirinya.
Baca juga: Batman Park, Warisan Sejarah di Tepi Sungai Yarra
Penyerahan kepada Dr. James Dupas
Setelah lebih dari tiga dekade mengelola apotek, Dufilho menjual bisnisnya kepada Dr. James Dupas pada 1855. Sejak saat itu, rumor mengenai praktik medis Dr. Dupas mulai mencuat, termasuk tuduhan eksperimen medis yang tidak etis pada wanita hamil yang diperbudak, penggunaan zat adiktif dalam resep obat, hingga keterlibatannya dalam ritual voodoo.
Meskipun upaya untuk menyembunyikan perbuatannya, masa jabatan Dupas di apotek ini tidak berlangsung lama. Ia meninggal pada 1867 akibat komplikasi sifilis. Penyelidikan selanjutnya mengungkapkan kengerian dari perbuatannya, dengan penemuan jenazah pasien yang hilang terkubur di dalam properti apotek.
Apakah Museum Farmasi New Orleans Angker?
Meskipun museum farmasi ini lebih fokus pada sejarah farmasi, cerita mengenai aktivitas paranormal, termasuk penampakan hantu Dr. Dupas, menambah misteri di museum ini. Beberapa saksi melaporkan melihat sosok Dr. Dupas yang mengenakan jas coklat dan topi tinggi, terlibat dalam aktivitas usil seperti melempar buku atau mengaktifkan sistem alarm pada malam hari.
Penyelidikan paranormal juga menunjukkan adanya respons fisik yang berbeda pada wanita hamil saat berada di dekat roh Dr. Dupas. Namun, kebenaran klaim sejarah mengenai keburukan Dr. Dupas tetap belum terverifikasi.
Baca juga: The Big Chair, Kursi Raksasa dengan Sejarah Unik di Washington DC
Eksplorasi Museum Farmasi New Orleans
Museum ini menyimpan lebih dari 18.400 koleksi sejarah, mulai dari akhir abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-20. Koleksi tersebut sebagian besar berasal dari Amerika Serikat dan pertama kali disumbangkan oleh Loyola College of Pharmacy, yang menjadi dasar pendirian museum pada 1950. Sejak saat itu, koleksi museum terus berkembang berkat sumbangan dari berbagai pihak, termasuk apotek, universitas, rumah sakit, dan kolektor pribadi.
Di antara koleksi utama museum adalah lebih dari 10.000 artefak farmasi dan medis, yang terbuat dari kaca, keramik, logam, kertas, dan kulit. Koleksi ini mencakup botol obat, parfum, kosmetik, alat medis, kabinet apotek, serta fountain soda Lippincott tahun 1855. Beberapa artefak yang ditemukan dalam penggalian arkeologi di halaman museum dipercaya berasal dari apotek asli Dufilho.
Museum ini juga memiliki koleksi literatur yang luas, termasuk sekitar 2.000 buku dan 250 majalah, serta resep apoteker dan dokumen terkait farmasi yang berasal dari tahun 1850 hingga 1920. Selain itu, museum ini juga menyimpan arsip dan foto dari New Orleans College of Pharmacy dan Loyola University College of Pharmacy, yang mencatat sejarah perkembangan profesi farmasi di kota ini.
Baca juga: Patung Joan of Arc, Penghormatan Terhadap Pahlawan Prancis di Meridian Hill Park Washington DC
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani