
Pantau - Eropa dikenal dengan pasar loaknya yang menawarkan berbagai barang vintage, mulai dari pakaian tahun 1960-an hingga perabotan bergaya Napoleon. Bagi pencinta barang antik dan kolektor, pasar loak di Eropa menjadi tempat yang tepat untuk mencari barang unik sekaligus merasakan atmosfer lokal yang kental. Berikut adalah 9 pasar loak terbaik di Eropa yang wajib dikunjungi.
1. Marché aux Puces St-Ouen, Paris, Prancis
Jam buka: 8 pagi–12 siang (Jumat), 10 pagi–6 sore (Sabtu–Senin)
Pasar loak terbesar di dunia ini terletak di pinggiran utara Paris dan menawarkan lebih dari 2.000 pedagang yang menjual berbagai barang antik, pakaian vintage, hingga perabotan mewah. Salah satu area yang patut dikunjungi adalah Marché Vernaison, yang menjual barang-barang koleksi, dan Marché Dauphine, yang khusus menjual barang antik dan vinyl.
Baca juga: Innsbruck, Kota dengan Pasar Natal Paling Memukau di Eropa
2. Portobello Road, London, Inggris
Jam buka: 8 pagi–7 malam (setiap hari)
Terkenal dengan warna-warni rumahnya, Portobello Road di Notting Hill adalah tempat yang sempurna untuk menemukan pakaian vintage, foto-foto lama, hingga barang antik. Pasar ini lebih ramai di akhir pekan, terutama pada hari Sabtu, di mana kamu bisa menemukan barang-barang unik seperti kamera vintage dan perhiasan antik.
3. Feira da Ladra, Lisbon, Portugal
Jam buka: 9 pagi–5 sore (Selasa), 9 pagi–7 malam (Sabtu)
Pasar loak yang terletak di Campo de Santa Clara ini menawarkan berbagai barang, mulai dari keramik hingga piringan hitam fado. Meskipun nama "Feira da Ladra" berarti pasar pencuri, pasar ini justru menawarkan barang-barang antik yang menarik dan unik untuk dibawa pulang.
4. Braderie de Lille, Lille, Prancis
Jam buka: 8 pagi (Sabtu) hingga 6 sore (Minggu) pada akhir pekan pertama bulan September
Pasar loak terbesar di Prancis ini menjadi ajang perburuan barang antik, dari vinyl hingga perabotan antik. Berlangsung di pusat kota Lille yang bersejarah, pasar ini juga menyajikan suasana yang meriah dengan musik, makanan, dan minuman.
5. Monastiraki, Athena, Yunani
Jam buka: Fajar hingga senja (setiap hari)
Pasar loak Monastiraki terletak di jantung kota Athena, di mana kamu bisa menemukan barang-barang antik seperti set backgammon, ikon Bizantium, hingga jam vintage. Pasar ini memberikan pengalaman berbelanja yang lebih lokal dan autentik dibandingkan dengan toko-toko suvenir di sekitar Acropolis.
Baca juga: Haymarket: Pusat Chinatown Terbesar di Australia dengan Sejarah Menarik
6. Porta Portese, Roma, Italia
Jam buka: 7 pagi–2 siang (Minggu)
Pasar loak Porta Portese di Trastevere adalah tempat yang ideal untuk mencari barang antik seperti perhiasan vintage, buku langka, dan keramik. Dengan suasana yang bohemian dan sejarah yang kaya, pasar ini menawarkan lebih dari sekadar barang dagangan.
7. El Rastro, Madrid, Spanyol
Jam buka: 8:30 pagi–3 sore (Minggu)
El Rastro adalah salah satu pasar loak terbesar di Eropa dengan lebih dari 3.000 kios. Pasar ini terkenal dengan barang-barang seperti jam antik, piringan hitam flamenco, hingga barang-barang elektronik bekas. Jangan lupa untuk menawar harga agar mendapatkan penawaran terbaik.
8. Marché aux Puces, Brussels, Belgia
Jam buka: 9 pagi–2 siang (Senin–Jumat), hingga 3 sore (Sabtu dan Minggu)
Pasar loak ini berada di Place du Jeu-de-Balle, salah satu area bohemian di Brussels. Di sini, kamu bisa menemukan berbagai barang antik seperti piring porselen, peta lama, hingga komik vintage. Pasar ini sudah ada sejak tahun 1873 dan masih menjadi tempat yang populer untuk berburu barang langka.
9. Bazar na Kole, Warsawa, Polandia
Jam buka: 7 pagi–2 siang (Sabtu dan Minggu)
Bazar na Kole adalah pasar loak yang menawarkan barang-barang unik dengan nuansa Bohemian dan sejarah Komunis. Di sini, kamu bisa menemukan barang-barang vintage seperti stempel, lukisan, hingga memorabilia era Soviet.
Baca juga: Randolph Street Market, Surga Vintage di Chicago
Dengan atmosfer yang kaya akan sejarah dan beragam barang antik yang menarik, pasar-pasar loak terbaik di Eropa ini memberikan pengalaman berbelanja yang tak terlupakan bagi siapa saja yang menyukai barang vintage dan budaya lokal.
- Penulis :
- Nur Nasya Dalila










