billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Perang Nggak Kelar-kelar dan China Lockdown, Harga Minyak Dunia Makin Amsyong

Oleh Tim Pantau.com
SHARE   :

Perang Nggak Kelar-kelar dan China Lockdown, Harga Minyak Dunia Makin Amsyong

Pantau.com - Harga minyak mentah dunia anjlok pada penutupan perdagangan Senin, 14 Maret 2022 waktu setempat (Selasa pagi WIB). Investor menggantungkan harapan pada upaya diplomatik Ukraina dan Rusia untuk mengakhiri konflik mereka, serta ada kekhawatiran pasar terkait kondisi lonjakan kasus Covid-19 di China.

rnrnrnrnrn

Mengutip CNBC, Selasa, 15 Maret 2022, harga minyak mentah berjangka Brent turun 6,09 dollar AS atau 5,4 persen menjadi di level 106,58 dollar AS per barrel, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 6,38 dollar AS atau 5,9 persen menjadi ke level 102,95 dollar AS per barrel.

rnrnrnrn

Pasar minyak global menjadi sangat bergejolak sejak Rusia invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu. Sejak invasi hingga saat ini harga minyak dunia sudah naik sekitar 40 persen. Pada awal pekan lalu harga minyak mentah Brent sempat melonjak ke level 139 dollar AS per barrel, namun kini tren terus menunjukkan penurunan sejak akhir pekan kemarin.

rnrnrnrn

Setelah AS dan Inggris mengumumkan embargo impor minyak dari Rusia, harga minyak melambung. Namun, pernyataan Uni Emirat Arab (UEA) akan meningkatkan produksi minyak dan mendorong negara-negara OPEC melakukan hal yang sama, guna memenuhi kekosongan pasokan dari Rusia, membuat harga minyak dunia anjlok seketika.

rnrnrnrn

Tren harga minyak dunia masih menunjukkan penurunan, terlebih ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam sebuah pertemuan, bahwa negaranya akan terus memenuhi kewajiban kontrak pada pasokan energi.

rnrnrnrn

Rusia merupakan pengekspor minyak mentah terbesar ke-2 di dunia dengan kontribusi 7 persen dari total minyak global. Kini, harga minyak mentah dunia kembali turun setelah AS menyatakan bahwa Rusia menunjukkan tanda bersedia melakukan negosiasi substantif mengenai Ukraina.

rnrnrnrn

Adapun negosiator Rusia dan Ukraina sudah melakukan perundingan pada akhir pekan kemarin dan lanjut pada Senin. Negosiasi itu disebut menunjukkan kemungkinan adanya hasil positif dalam beberapa ke depan.

rnrnrnrn

"Namun, selain pembicaraan baru antara Ukraina dan Rusia, saya kira lockdown di China adalah alasan awal minggu yang negatif untuk minyak mentah," ujar Analis UBS Giovanni Staunovo.

rnrnrnrn

China merupakan importir minyak mentah terbesar di dunia, dan konsumen terbesar ke-2 setelah Amerika Serikat. Namun negara itu mengalami lonjakan kasus Covid-19 karena varian Omicron sangat menular menyebar ke lebih banyak kota, memicu wabah dari Shanghai ke Shenzhen.

rnrnrnrn

Beban kasus baru harian Covid-19 di China telah mencapai level tertinggi dalam dua tahun ini. China pun menerapkan lockdown secara luas untuk membendung penyebaran Omicron, yang dapat menghambat permintaan minyak mentah oleh negara tersebut.

rnrnrnrn

"Harga minyak mungkin terus melemah minggu ini karena investor telah mencerna dampak sanksi terhadap Rusia, bersama dengan pihak-pihak yang menunjukkan tanda-tanda negosiasi menuju gencatan senjata," kata Tina Teng, Analis di CMC Markets.

rnrn
Penulis :
Tim Pantau.com