billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Banjir dan Longsor Tewaskan Puluhan Warga di Tanzania Utara

Oleh Abdan Muflih
SHARE   :

Banjir dan Longsor Tewaskan Puluhan Warga di Tanzania Utara
Foto: Banjir melanda wilayah Tanzania Utara (Tangkapan layar)

Pantau - Sedikitnya 47 orang tewas dan 85 lainnya luka-luka akibat tanah longsor yang disebabkan oleh banjir di Tanzania utara. Pejabat setempat mengungkapkan bahwa jumlah korban bakal terus meningkat.

Dilansir Al Jazeera, komisaris distrik Janeth Mayanja mengatakan bahwa hujan deras pada Sabtu (2/12/2023), melanda kota Katesh, sekitar 300 km (186 mil) di sebelah utara ibu kota Dodoma.

Kemudian Ratu Sendiga, komisioner regional di wilayah Manyara, Tanzania utara, mengungngkapkan bahwa korban tewas dalam musibah tersebut telah mencapai 47 orang.

"Hingga Minggu (3/12/2023) malam ini, jumlah korban tewas mencapai 47 orang dan 85 orang terluka," katanya kepada media setempat.

Keduanya memperingatkan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan besar akan meningkat. Mayanja menambahkan bahwa banyak jalan di daerah tersebut telah diblokir oleh lumpur, air, dan pohon-pohon serta batu-batu yang tumbang.

Presiden Tanzania, Samia Suluhu Hassan, yang berada di Dubai untuk menghadiri konferensi iklim COP28, menyampaikan belasungkawa dan mengatakan bahwa ia telah memerintahkan untuk mengerahkan lebih banyak lagi upaya pemerintah untuk menyelamatkan orang-orang yang terkena musibah.

"Kami sangat terkejut dengan kejadian ini," katanya dalam sebuah pesan video yang diunggah secara online oleh Kementerian Kesehatan Tanzania.

Diketahui sebelumnya, setelah mengalami kekeringan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Afrika Timur selama berminggu-minggu dilanda hujan lebat dan banjir yang terkait dengan fenomena cuaca El Nino.

El Nino adalah pola cuaca yang terjadi secara alami yang berasal dari Samudra Pasifik dan mendorong peningkatan panas di seluruh dunia, menyebabkan kekeringan di beberapa daerah dan hujan lebat di tempat lain.

[Sumber: Al Jazeera]

Penulis :
Abdan Muflih
Editor :
Abdan Muflih