billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Pentingnya Bantuan Kemanusiaan dalam Perang Saudara dan Regulasinya Secara Internasional

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Pentingnya Bantuan Kemanusiaan dalam Perang Saudara dan Regulasinya Secara Internasional
Foto: Ilustrasi perang (pexels.com/@asim-razan/)

Pantau - Bantuan kemanusiaan tentunya memiliki peran yang sangat penting dalam perang saudara karena dapat menyelamatkan nyawa, meringankan penderitaan, dan menjaga martabat manusia. Dalam suatu konflik berskala besar, bantuan kemanusiaan sering kali diberikan kepada warga sipil yang terdampak konflik, seperti tunawisma, pengungsi, atau korban krisis kemanusiaan seperti bencana alam, perang, dan kelaparan. Bantuan kemanusiaan dapat berupa makanan, obat-obatan, perlengkapan medis, tempat tinggal sementara, dan dukungan psikososial.

Biasanya beberapa negara dan organisasi internasional terlibat dalam memberikan bantuan kemanusiaan jika terjadi suatu konflik. Sebagai contoh, dalam perang saudara di Suriah, Rusia memainkan peran penting dalam memberikan bantuan kemanusiaan dengan membentuk koridor kemanusiaan dan mengirimkan bantuan seperti makanan dan obat-obatan. 

Contoh lainnya yaitu perang saudara di Yaman yang disebut-sebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. dalam konflik ini tentunya jutaan warga Yaman membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Baca juga:

5 Perang Saudara yang Pernah dan Sedang Terjadi di Indonesia

Sejarah Perang Saudara di Tiongkok 1945-1949

Dalam konteks sejarah, bantuan kemanusiaan juga telah diberikan pasca Perang Dunia II untuk membantu negara-negara yang terdampak konflik. Contohnya seperti pemerintah Amerika Serikat yang mempunyai peran yang luas dalam bantuan kemanusiaan dan rehabilitasi pasca Perang Dunia II.

Selain itu, bantuan kemanusiaan juga dapat diberikan oleh organisasi non-pemerintah dan lembaga sukarela. Salah satu contohnya yaitu organisasi nirlaba seperti MERCY Malaysia yang fokus pada memberikan bantuan medis dan pengembangan kesehatan berkelanjutan bagi masyarakat yang terdampak konflik.

Lantas bagaimana bantuan kemanusiaan diatur dalam perjanjian internasional?

Tentunya terdapat regulasi mengenai bantuan kemanusiaan yang diatur oleh berbagai lembaga dan perjanjian internasional. Berikut merupakan beberapa kerangka regulasi yang mengatur bantuan kemanusiaan secara internasional.

1. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Pastinya PBB memiliki peran penting dalam mengatur bantuan kemanusiaan di tingkat internasional. PBB diketahui memiliki lembaga yang khusus mengoordinasikan respons kemanusiaan dalam situasi darurat yaitu Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) atau  Badan Koordinasi Urusan Kemanusiaan. OCHA bertanggung jawab untuk mengoordinasikan respons kemanusiaan dalam situasi darurat dan memfasilitasi kerjasama antara negara-negara dan organisasi kemanusiaan.

2. Konvensi Jenewa 

Konvensi Jenewa merupakan serangkaian perjanjian internasional yang mengatur perlindungan terhadap korban perang dan orang-orang yang terdampak konflik bersenjata serta mencakup aspek bantuan kemanusiaan. 

3. Organisasi Kemanusiaan Internasional

Terdapat berbagai organisasi internasional yang berperan dalam memberikan bantuan kemanusiaan, seperti International Committee Of The Red Cross (ICRC) atau Komite Internasional Palang Merah, World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia, United Nations Children's Fund (UNICEF) atau Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan World Food Programme (WFP) atau Program Pangan Dunia. Organisasi-organisasi tersebut memiliki mandat khusus dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan telah bekerja sama dengan negara-negara dan lembaga lainnya untuk menyediakan bantuan yang diperlukan.

4. Prinsip-prinsip Hukum Humaniter Internasional

Hukum Humaniter Internasional (HHI) merupakan kerangka hukum yang mengatur perlindungan terhadap korban konflik bersenjata. Prinsip-prinsipnya antara lain prinsip perlindungan sipil, prinsip perlindungan terhadap korban perang, dan prinsip netralitas, juga berlaku dalam konteks bantuan kemanusiaan.

5. Inisiatif Transparansi Bantuan Internasional (IATI) 

IATI merupakan inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penyediaan bantuan internasional. Diketahui bahwa beberapa organisasi kemanusiaan telah menandatangani IATI dan menyediakan akses publik yang terbuka ke data program mereka.

Penulis :
Latisha Asharani