
Pantau - Dua faksi di Palestina, Hamas dan Fatah, melakukan pertemuan di Beijing, China belum lama ini. Kedua kelompok tersebut bertemu untuk 'pembicaraan mendalam dan jujur mengenai peningkatan rekonsiliasi intra-Palestina'.
“Perwakilan Gerakan Pembebasan Nasional Palestina dan Gerakan Perlawanan Islam baru-baru ini datang ke Beijing,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Jubir Kemlu) China, Lin Jian, merujuk pada nama resmi kelompok tersebut, dilansir dari Hong Kong Free Press, Selasa (30/4/2024).
“Kedua belah pihak sepenuhnya menyatakan keinginan politik mereka untuk mencapai rekonsiliasi melalui dialog dan konsultasi, membahas banyak masalah spesifik dan membuat kemajuan positif,” sambungnya, tanpa menyebutkan secara spesifik kapan kedua pihak bertemu.
Gerakan Islam Hamas menguasai Jalur Gaza pada tahun 2007 setelah pertempuran sengit dengan pesaingnya, yakni kelompok Fatah, yang mempertahankan sebagian kendali administratif di Tepi Barat yang diduduki Israel melalui Otoritas Palestina.
China secara historis bersimpati pada perjuangan Palestina dan mendukung solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina.
Beijing telah menyerukan gencatan senjata segera sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada Oktober 2023, ketika serangan oleh kelompok militan tersebut mengakibatkan kematian sekitar 1.170 orang di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan Angka resmi Israel.
Serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 34.488 orang di Jalur Gaza, Palestina, yang mana sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.
Penghitungan tersebut mencakup setidaknya 34 kematian dalam jangka waktu 24 jam, kata kementerian tersebut pada hari Senin, turun dari puncak bulan ini yaitu setidaknya 153 kematian pada tanggal 9 April.
Presiden China, Xi Jinping telah menyerukan 'konferensi perdamaian internasional' untuk menyelesaikan konflik tersebut.
- Penulis :
- Khalied Malvino