
Pantau - Presiden China, Xi Jinping menyerukan konferensi perdamaian kembali digelar guna membahas perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza yang sudah berjalan lama. Xi merasa sangat sedih dengan situasi yang kian memburuk di Jalur Gaza.
Seruan itu disammpaikannya ketika berbicara di depan para pemimpin dan diplomat sejumlah negara Arab dalam forum Kerja Sama China-Negara Arab di Beijing. Sebelumnya, Xi menjamu Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi yang juga hadir dalam forum itu.
Xi berbicara di forum itu pada Kamis (30/5/2024) pagi waktu setempat menegaskan, China mendukung konferensi perdamaian berbasis luas guna menuntaskan konflik di Palestina.
"Timur Tengah adalah wilayah yang memiliki prospek pembangunan yang luas, namun perang masih berkecamuk di sana," ucap Xi dalam pidatonya.
"Perang tidak seharusnya berlanjut tanpa batas waktu. Keadilan tidak boleh absen selamanya," cetusnya.
Xi menekankan, China mendukung keanggotan penuh Palestina dalam PBB, serta mendukung konferensi perdamaian internasional yang lebih luas, berwibada, dan efektif.
Kesedihan Xi Jinping
Ketika menjamu Al-Sisi di Beijing, Xi merasa sangat sedih atas situasi terkini di Jalur Gaza yang semakin parah, yang mana menurut otoritas kesehatan Palestina, setidaknya ada 36.171 korban tewas sejak Oktober 2023.
Meski China menjalin hubungan diplomasi yang baik dengan Israel, namun secara blak-blakan Beijing menyatakan dukungan untuk perjuangan Palestina dalam beberapa dekade terakhir. Beijing bahkan kerap kali menegaskan mereka mendukung solusi dua negara untuk Palestina dan Israel.
"Konflik Palestina-Israel telah menyebabkan banyak korban warga sipil Palestina yang tidak bersalah dan situasi kemanusiaan di Gaza sangat buruk. China sangat sedih," ucap Xi saat berbicara kepada Al-Sisi dalam pertemuan di Beijing, seperti dilaporkan televisi pemerintah CCTV.
"Tugas prioritas utama saat ini adalah gencatan senjata, untuk menghindari semakin meluasnya konflik, yang berdampak pada perdamaian dan stabilitas regional, dan untuk mencegah krisis kemanusiaan yang lebih serius," ujarnya.
Xi mengungkapkan, Beijing siap menjalin kerja sama dengan Kairo, yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Jalur Gaza, untuk mendorong penuntasan isu Palesitna secara dini, komprehensif, adil, dan bertahan lama.
Diketahui, China terus berupaya membangun hubungan lebih dekat dengan negara-negara ARab dalam beberapa tahun belakangan ini. Tercatat pada 2023, Beijing bahkan menjadi penengah untuk kesepakatan normalisasi antara Arab Saudi-Iran yang juga berkonflik lama.
China juga menjadi tuan rumah pertemuan dua kelompok Palestina yang berseteru, yakni Hamas dan Fatah pada April 2024. Pertemuan mereka untuk membicarakan lebih rinci dan jujur soal peningkatan rekonsiliasi intra-Palestina.
- Penulis :
- Khalied Malvino