
Pantau - Sejumlah gerai ditutup dan barikade dibakar pada Minggu (30/6/2024) malam waktu setempat saat protes meletus di seluruh wiayah di Prancis menyusul putaran pertama pemungutan suara dalam Pemilu yang memperlihatkan Partai Nasional Rally (RN) yang berhaluan kanan jauh melaju.
Ketum Partai RN, Marine Le Pen mengatakan pada Minggu malam bahwa partainya, National Rally (RN), telah "hampir mengalahkan" Presiden Emmanuel Macron.
Presiden Macron mengadakan pemungutan suara kejutan bulan lalu ketika aliansi sentrisnya dikalahkan dalam Pemilu Eropa oleh Partai RN.
Hasil tadi malam menempatkan RN pada 33,2 persen suara, hampir dua kali lipat dari yang diperoleh partai tersebut dalam Pemilu 2022. Aliansi sayap kiri berada di posisi kedua dengan 28,1 persen, sementara Macron turun ke posisi ketiga dengan 21 persen suara.
Protes meletus di seluruh Prancis setelah hasil tersebut, termasuk di Paris, tempat jendela-jendela toko dihancurkan dan kebakaran terjadi di seluruh kota - hanya 25 hari sebelum kota itu menjadi tuan rumah Olimpiade.
Barikade yang didirikan oleh polisi untuk mengendalikan massa besar yang berunjuk rasa dibakar saat suar dinyalakan.
Berbicara di hadapan para pendukung di Henin-Beaumont, Prancis utara, Le Pen mengatakan "Demokrasi telah berbicara" setelah partainya memperoleh suara terbanyak dalam putaran pertama pada Minggu.
"Tidak ada yang dimenangkan dan putaran kedua akan menentukan, untuk menghindari negara jatuh ke tangan koalisi Nupes, sayap Kiri yang cenderung keras," ujarnya.
Le Pen mengatakan putaran kedua pemungutan suara akan "menentukan dalam memberikan Jordan [Bardella] mayoritas absolut di Majelis Nasional, untuk memulai pemulihan Prancis dan pemulihan persatuan dan keharmonisan nasional minggu depan".
"Prancis hampir menyapu bersih blok Macronist," tambahnya.
Anak didik Le Pen dan pemimpin partai, Bardella, telah menikmati lonjakan popularitas, khususnya di kalangan pemilih muda.
Dikatakannya kepada para pendukungnya di Paris pada Minggu malam: "Tiga minggu setelah pemilihan umum Eropa, rakyat Prancis telah memberikan putusan dan mereka telah menegaskan harapan mereka yang jelas untuk perubahan.
"Ini memberi kita harapan di seluruh negeri," tuturnya.
Ia memperingatkan tentang "bahaya" koalisi sayap kiri yang dipimpinnya Jean-Luc Melenchon, dengan mengatakan bahwa hal itu dapat menempatkan Prancis dalam "bahaya eksistensial".
Putaran pertama Pileg Prancis menarik sejumlah besar pemilih Prancis dengan jumlah pemilih yang dilaporkan luar biasa tinggi.
"Ini adalah tingkat tertinggi sejak pemilihan legislatif 1986," ungkap Mathieu Gallard, direktur penelitian di lembaga jajak pendapat Ipsos.
Pada tahap yang sama dalam putaran pertama pemilihan legislatif 2022, jumlah pemilih tercatat sebesar 39,42 persen.
Putaran pertama pemungutan suara ini dimulai pada pukul 08.00 hingga 16.00 waktu setempat di kota-kota kecil, dan pukul 18.00 di kota-kota besar. Sistem semi-presidensial Prancis berarti memiliki presiden dan perdana menteri.
Pemungutan suara yang berlangsung hari ini akan mengungkap siapa yang akan menjadi perdana menteri, tetapi bukan presiden, dengan Macron telah memutuskan untuk tetap menjabat hingga akhir tahun 2027.
Jika partai Le Pen memenangkan mayoritas absolut, Prancis akan berakhir dengan pemerintahan dan presiden dari kubu politik yang berbeda untuk keempat kalinya dalam sejarah pascaperang.
Jajak pendapat menunjukkan bahwa dukungan partai sayap kanan anti-imigran pimpinan Le Pen telah meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Jajak pendapat yang dilakukan untuk surat kabar Les Echoes mengindikasikan bahwa RN akan memenangkan 37 persen suara nasional, yang merupakan peningkatan dua poin dari lebih dari seminggu yang lalu.
Jajak pendapat lain dari BFM TV memperkirakan bahwa partai sayap kanan tersebut mungkin memenangkan antara 260 dan 295 kursi, yang dapat memberinya mayoritas langsung di 577 daerah pemilihan Prancis.
Jajak pendapat menunjukkan bahwa Front Populer Baru (NFP), aliansi sayap kiri, mungkin memperoleh 28 persen suara, sedangkan blok sentris Macron tertinggal di belakang dengan 20 persen.
Setelah pemungutan suara hari ini, kampanye akan dimulai pada hari Senin selama lima hari tambahan sebelum para pemilih dipanggil kembali ke tempat pemungutan suara untuk pemungutan suara putaran kedua yang menentukan pada tanggal 7 Juli.
Setelah pemungutan suara putaran pertama, Macron berencana untuk mengadakan pertemuan pemerintah untuk memutuskan tindakan selanjutnya, sumber pemerintah mengatakan kepada AFP.
- Penulis :
- Khalied Malvino