Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

MK Bolivia Larang Morales Nyapres Lagi

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

MK Bolivia Larang Morales Nyapres Lagi
Foto: Eks Presiden Bolivia, Evo Morales. (Getty Images)

Pantau - Mahkamah Konstitusi (MK) Bolivia melarang mantan Presiden Evo Morales mencalonkan diri kembali, memicu fase baru dalam krisis politik yang berkepanjangan di negara tersebut.

Morales, yang memimpin Bolivia dari 2006 hingga 2019, berusaha mencalonkan diri dari partai MAS, bersaing dengan mantan muridnya yang kini menjadi rival, Presiden Luis Arce.

Namun, dalam keputusan pekan lalu yang dilaporkan pada Jumat, pengadilan konstitusi Bolivia memutuskan bahwa presiden hanya boleh menjabat dua periode, baik berturut-turut maupun tidak.

Setelah menjabat dua periode, keputusan pengadilan mengizinkan Morales menjabat periode ketiga karena periode pertamanya sebelum perubahan konstitusi.

Baca juga: Presiden Bolivia Perintahkan Penyelidikan atas Tuduhan Serangan terhadap Morales

Dia mencalonkan diri untuk periode keempat pada pemilu 2019, tetapi melarikan diri setelah hasilnya diperdebatkan dan terjadi kerusuhan. Arce terpilih pada 2020.

"Tanpa diragukan lagi, ini membuka era baru politik di Bolivia," kata anggota parlemen oposisi Marcelo Pedrazas kepada wartawan pada Jumat (8/11/2024).

"Pada 2025, kita akan memiliki pemilu tanpa Evo Morales di surat suara," sambungnya.

Pengacara Morales, Orlando Ceballos, menyebut keputusan pengadilan bermotif politik.

Baca juga: Eks Presiden Bolivia Ngaku Selamat dari Upaya Pembunuhan

"Apa yang mereka coba lakukan? Menyingkirkan MAS, mendiskualifikasi Evo, itu intinya," kata Ceballos dalam wawancara radio, seraya menambahkan mereka akan membawa masalah ini ke Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika.

Morales dan Arce semakin sering berselisih dalam beberapa pekan terakhir, dengan pendukung Morales menggunakan blokade jalan untuk menghentikan perdagangan dan kemudian menyerbu pangkalan militer.

Morales menyerukan pembicaraan damai dengan pemerintah, tetapi melakukan mogok makan hampir seminggu sebagai protes terhadap apa yang dia anggap sebagai penganiayaan politik oleh pemerintahan Arce.

Sebelumnya, anggota DPR Bolivia yang setia kepada Morales memicu kekacauan di Kongres, berteriak dan melempar bunga ke wakil presiden sebelum pidato tahunan yang direncanakan Arce, memaksanya untuk menyampaikan pidatonya dari istana presiden. (Reuters)

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Khalied Malvino