billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Serangan Israel di Lebanon Tewaskan 9 Orang

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Serangan Israel di Lebanon Tewaskan 9 Orang
Foto: Warga Lebanon Selatan berupaya membersihkan puing-puing di dekat sebuah mobil akibat serangan udara terbaru Israel pada Selasa (3/12/2024). (Anadolu)

Pantau - Serangan udara Israel semalam di Lebanon Selatan menewaskan sembilan orang dan melukai tiga lainnya, demikian disampaikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lebanon pada Selasa (3/12/2024).

Serangan itu tercatat sebagai pelanggaran terbesar terhadap kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon.

Menurut pernyataan Kemenkes Lebanon, serangan Israel di kota Haris, distrik Bint Jbeil, menewaskan lima orang dan melukai dua lainnya.

Serangan udara Israel juga menghantam kota Talloussa, yang mengakibatkan empat orang tewas dan satu lainnya cedera.

Beberapa serangan dilaporkan terjadi di wilayah perkotaan perbatasan di Lebanon selatan, namun informasi mengenai korban luka tak dijelaskan.

Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, mengklaim serangan tersebut menargetkan anggota dan sasaran Hizbullah di Lebanon selatan.

Pada Senin (2/12/2024) malam, Hizbullah mengaku meluncurkan roket ke lokasi Israel di Ruwaisat Al-Alam di perbukitan Kfar Shuba sebagai "peringatan pertahanan awal" atas pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan Israel.

Menurut Radio Angkatan Darat Israel, Hezbollah menembakkan dua roket ke wilayah Har Dov (Shebaa Farms), yang jatuh di ladang terbuka tanpa menyebabkan korban.

Pada Rabu lalu, kesepakatan gencatan senjata antara Lebanon dan Israel mulai diberlakukan untuk mengakhiri lebih dari 14 bulan pertempuran antara tentara Israel dan Hizbullah.

Namun, Israel telah beberapa kali melanggar gencatan senjata dengan melancarkan serangan ke wilayah Lebanon yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

Menurut ketentuan gencatan senjata, Israel harus menarik pasukannya ke selatan garis biru perbatasan secara bertahap, sementara pasukan Lebanon akan dikerahkan di selatan Lebanon dalam waktu maksimal 60 hari.

Pelaksanaan kesepakatan ini akan diawasi Amerika Serikat (AS) dan Prancis, namun mekanisme penegakannya masih belum jelas.

Sejak Oktober 2023, hampir 4.000 orang tewas dan lebih dari 16.500 orang terluka akibat serangan Israel di Lebanon, dengan jutaan warga terpaksa mengungsi menurut Kemenkes Lebanon.

Baca juga:

Penulis :
Khalied Malvino