billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Ukraina Diduga Bunuh 22 Warga, 8 Wanita Dilecehkan dan Dibunuh

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Ukraina Diduga Bunuh 22 Warga, 8 Wanita Dilecehkan dan Dibunuh
Foto: Divisi 'Paragon' Ukraina melakukan latihan serangan pos pengamatan musuh di lokasi rahasia pada Senin, 29 Januari 2024. (Getty Images)

Pantau - Moskow pada Jumat (31/1/2025), menuduh tentara Ukraina bertanggung jawab atas pembunuhan 22 orang di sebuah desa yang diduduki Rusia, termasuk di dalamnya delapan wanita yang diduga diperkosa sebelum dieksekusi.

Baca juga: Ukraina Tembak 33 Drone Rusia, Beberapa Infrastruktur Rusak

Tuduhan itu muncul setelah Rusia mengklaim sedang menyelidiki pembunuhan terhadap 22 warga di desa Russkoye Porechnoye, yang terletak sekitar 20 km dari perbatasan Ukraina, antara September hingga November 2024.

Komite Investigasi Rusia menyatakan sejumlah mayat ditemukan di ruang bawah tanah beberapa rumah. Delapan wanita diduga menjadi korban pemerkosaan sebelum dibunuh.

Namun, klaim ini belum bisa diverifikasi oleh AFP, sementara Ukraina belum memberikan tanggapan resmi. Rusia menuduh lima tentara Ukraina terlibat dalam pembunuhan tersebut. Salah satu dari mereka, Yevgeny Fabrisenko, ditangkap saat pertempuran di wilayah Kursk.

Baca juga: Pagi Natal Mencekam, Rudal Balistik Rusia Gempur Infrastruktur Energi Ukraina

Dalam video interogasi yang dirilis oleh Komite Investigasi Rusia, Fabrisenko mengaku terlibat dalam pembunuhan itu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, Maria Zakharova membebekan, korban disiksa, diperkosa, lalu dibunuh dengan tembakan atau ledakan.

Sejak awal konflik hampir tiga tahun lalu, Rusia dan Ukraina saling menuduh satu sama lain atas pembunuhan warga sipil. Pasukan Rusia sebelumnya juga dituduh membunuh ratusan warga sipil di Bucha, dekat Kyiv, yang sempat menjadi sorotan internasional, termasuk AFP.

Namun, Moskow membantah tuduhan ini, dan malah menuduh Ukraina memalsukan bukti rekaman pembunuhan, klaim yang telah dibantah oleh berbagai organisasi pemeriksa fakta dan media internasional.

Sumber: AFP

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Khalied Malvino