billboard mobile
HOME  ⁄  Geopolitik

Kebijakan Baru, El Salvador Satukan Napi Anak dan Dewasa

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Kebijakan Baru, El Salvador Satukan Napi Anak dan Dewasa
Foto: Anggota geng kriminal memenuhi sel tahanan di Pusat Penahanan Keamanan Tinggi "Center for the Forced Detention of Terrorism" (Cecot) di El Salvador. (Getty Images)

Pantau - Kongres El Salvador pada Rabu (12/2/2025) menyetujui kebijakan baru terkait memungkinkan narapidana anak yang terlibat kejahatan terorganisir untuk ditempatkan di penjara bersama tahanan dewasa, namun dalam blok terpisah.

Baca juga: Penjara El Salvador Terbuka bagi Tahanan Warga AS

Aturan ini berlaku bagi anak di bawah 18 tahun yang menjadi anggota geng dan terbukti bersalah atas kejahatan berat, seperti pembunuhan, penculikan, dan perdagangan senjata, menurut pernyataan resmi Kongres El Salvador.

Kebijakan ini merupakan bagian dari strategi agresif Presiden Nayib Bukele dalam memerangi kejahatan terorganisir. Sejak 2022, pemerintahnya menerapkan keadaan darurat, mencabut beberapa hak konstitusional, menggelar sidang massal, dan membangun penjara besar untuk menampung ribuan narapidana.

Namun, kelompok hak asasi manusia (HAM) mengecam kebijakan tersebut. Mereka melaporkan para tahanan, termasuk anak-anak, mengalami penyiksaan di dalam penjara. Pemerintah El Salvador membantah tuduhan ini, mengklaim tak ada penyiksaan di fasilitas lembaga pemasyarakatan (lapas).

Selain itu, pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan mengirim warganya yang dihukum atas aksi kejahatannya untuk menjalani hukuman di penjara El Salvador, sebuah langkah kontroversi terhadap sistem peradilan negara tersebut.

Baca juga: Presiden El Salvador Wanti-wanti 'Era Kegelapan Baru' di Majelis Umum PBB

Dalam pernyataan resminya, Kongres El Salvador menyebut kebijakan ini bertujuan untuk mencegah anak-anak yang dihukum dalam kasus besar mendapatkan perlakuan serupa dengan pelaku kejahatan ringan atau insidental.

Namun, pemerintah El Salvador tak secara rutin mengungkap jumlah anak yang kini ditahan di penjara atau masih dalam masa tahanan pra-sidang. Pada Februari 2024, pemerintah melaporkan 1.065 anak telah divonis bersalah selama keadaan darurat.

Menurut laporan Human Rights Watch, jumlah anak yang ditahan melonjak tajam sejak pemberlakuan keadaan darurat. Data menunjukkan lebih dari 3.300 anak ditangkap antara Maret 2022 hingga Desember 2023, jauh lebih tinggi dibanding rata-rata tahunan 805 anak yang ditahan di pusat rehabilitasi remaja antara tahun 2018 hingga 2021.

Kebijakan ini menuai kritik dari berbagai pihak yang menilai langkah tersebut bisa memperburuk kondisi anak-anak di sistem lapas El Salvador. Namun, pemerintah bersikeras kebijakan ini merupakan bagian dari strategi guna menekan angka kriminalitas yang selama ini didominasi geng terorganisir.

Sumber: REUTERS

Penulis :
Khalied Malvino