Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Presiden El Salvador Wanti-wanti 'Era Kegelapan Baru' di Majelis Umum PBB

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Presiden El Salvador Wanti-wanti 'Era Kegelapan Baru' di Majelis Umum PBB
Foto: Presiden El Salvador, Nayib Bukele berpidato dalam Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS), Selasa (24/9/2024). (Getty Images)

Pantau - Presiden El Salvador, Nayib Bukele mengungkapkan, dunia sedang menghadapi era kegelapan baru. Dia menyampaikan hal itu saat berpidato di Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS).

Bukele menuturkan, dunia merdeka kini tidak lagi bebas. Menurutnya, di beberapa kota, pertokoan harus mengamankan produknya di balik pintu kaca dengan kunci demi mencegah aksi pencurian. Di beberapa kota lainnya, jalanan tak lagi menjadi milik masyarakat.

“Anda tak bisa mengklaim sebagai dunia yang merdeka jika rakyatnya bahkan tak bebas berjalan tanpa rasa takut dilecehkan, dirampok, atau dibunuh,” tegasnya.

BACA JUGA: Tragis! Kepala Polisi El Salvador Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

Bukele membandingkan situasi global dengan kemajuan keamanan yang dicapai di negaranya, seraya menekankan El Salvador bisa menjadi tempat perlindungan dari “badai global yang akan datang.”

“Sebagai warga El Salvador, kami mengenali gejala-gejala kemunduran ini saat kami melihatnya karena kami telah mengalami semuanya, kami hidup melalui tahapan-tahapan kejatuhan negara kami satu per satu dan kami melihat tahapan-tahapan itu sekali lagi, tetapi kali ini dalam skala global,” ujar Bukele.

“Kita tak bisa mencegah masa-masa kelam yang akan datang, tetapi yang bisa kita lakukan adalah menjadi tempat perlindungan kecil dari badai yang mendekat dan mempertahankan harapan,” tambahnya.

BACA JUGA: Pilu Anak-anak Eks Gengster Disiksa di Penjara El Salvador

Pada Maret 2022, Bukele mulai menumpas gangster. Dia mengumumkan status darurat, yang memungkinkan pemerintahnya menangguhkan kebebasan sipil demi mengakhiri kekerasan di negara Amerika Tengah itu.

Berbagai kelompok hak asasi manusia (HAM) menilai pemerintahan Bukele menyalahgunakan kekuasaannya dalam perang melawan aksi premanisme.

“Ada yang mengatakan bahwa kami telah memenjarakan ribuan orang, namun kenyataannya kami telah membebaskan jutaan orang. Sekarang orang-orang baiklah yang hidup bebas, tanpa rasa takut, dengan kebebasan dan hak asasi manusia yang dihormati sepenuhnya," tandasnya. (Anadolu)

Penulis :
Khalied Malvino