
Pantau.com - Seorang bayi di pulau terpencil di Pasifik telah menjadi orang pertama yang diberikan vaksin yang dikirim menggunakan sebuah drone. UNICEF menggunakan drone yang diterbangkan sekitar 40 kilometer melintasi pegunungan di Vanuatu untuk mencapai sebuah desa terpencil di pulau tersebut.
Melansir BBC, Rabu (19/12/2018), sekitar 20 persen anak-anak di Vanuatu tidak menerima vaksin penting karena akses yang sulit ke desa tersebut. Organisasi anak PBB berharap pengiriman menggunakan drone di masa depan sangatlah berguna untuk pengiriman vaksin ke daerah-daerah yang tidak terjangkau.
"Hari ini penerbangan kecil dilakukan oleh drone, hal itu menjadi lompatan besar bagi dunia kesehatan global," kata Direktur Pelaksana UNICEF Genrietta Fore.
"Dunia masih berjuang untuk mengimunisasi, dan yang paling sulit adalah anak-anak. Teknologi drone menjadi salah satu alat yang bisa digunakan untuk mencapai anak-anak tersebut," tambahnya.
Baca juga: UNICEF: Militan Boko Haram Halangi Bantuan Kemanusiaan di Nigeria
UNICEF mengatakan bahwa itu merupakan pertama kalinya di dunia negara telah dikontrak oleh sebuah perusahaan drone untuk mengirimkan vaksin ke wilayah terpencil. Dua perusahaan berkompetesi untuk proyek di Vanuatu adalah Australia Swoop Aero, yang telah lolos uji coba pada awal bulan Desember.
Drone membawa senjumlah vaksin di sebuah kotak syrofoam yang dibungkus es dengan penjaga suhu selama perjalanan ke desa di Pulau Erromango, sebelah barat Pulau Dillon Bay sebelah timur Cook Bay.
Baca juga: UNICEF: 80 Persen Anak-anak di Irak Alami Kekerasan dan Penyiksaan
Vaksin itu kemudian digunakan oleh perawat lokal Miriam Nampil untuk memvaksinasi 13 anak serta lima wanita hamil.
Tanpa drone, Cook Bay dapat dicapai dengan berjalan kaki atau dengan perahu, kedua pilihan itu dihabiskan beberapa jam jika dibandingkan dengan drone, yang hanya memakan waktu 25 menit untuk mencapai tempat tersebut.
"Perjalanan ini sangat panjang dan sulit, saya hanya bisa pergi ke sana sekali dalam sebulan untuk memvaksinasi anak-anak di sana. Tapi sekarang, dengan bantuan drone, kita berharap untuk mencapai lebih banyak lagi anak-anak di daerah terpencil di pulau tersebut," ucapnya.
- Penulis :
- Noor Pratiwi








