Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Trump: Keputusan soal sanksi Rusia ada di tangan saya, Kremlin: Ini bukan sekadar konflik biasa

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Trump: Keputusan soal sanksi Rusia ada di tangan saya, Kremlin: Ini bukan sekadar konflik biasa
Foto: Trump nilai RUU sanksi terhadap Rusia terlalu kuat, Kremlin tegaskan soal Ukraina adalah kepentingan eksistensial(Sumber: ANTARA/Xinhua.)

Pantau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa rancangan undang-undang (RUU) sanksi baru terhadap Rusia yang saat ini dibahas di Senat AS tergolong terlalu kuat.

Trump menegaskan bahwa keputusan akhir atas penerapan sanksi tersebut akan berada sepenuhnya di tangannya.

"Mereka memiliki RUU tersebut, tapi itu akan terserah saya. Itu pilihan saya. Mereka membuatnya seperti itu... itu adalah RUU yang sangat kuat," ujar Trump.

Ia juga menyatakan tidak pernah meminta Senat untuk melonggarkan isi dari pembatasan yang diajukan dalam RUU tersebut.

Namun, laporan Wall Street Journal menyebut bahwa pemerintahan Trump telah meminta Senator Republik Lindsey Graham untuk melemahkan isi RUU tersebut.

Gedung Putih disebut khawatir bahwa sanksi yang terlalu ketat akan mengganggu upaya Trump membangun dialog dengan Moskow dan mendorong penyelesaian konflik Rusia-Ukraina.

Rusia: Isu Ukraina Menyangkut Masa Depan Kami

RUU sanksi yang diajukan di Senat mendapat dukungan dari lebih dari 80 senator dan mencakup pembatasan terhadap sejumlah pejabat tinggi Rusia, sektor ekonomi Rusia, serta negara-negara yang menjalin kerja sama strategis dengan Moskow.

Menanggapi perkembangan tersebut, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa Presiden Trump mungkin memiliki sudut pandangnya sendiri mengenai konflik Rusia-Ukraina.

Namun ia menegaskan bahwa bagi Rusia, isu Ukraina bukanlah perkara biasa, melainkan menyangkut eksistensi dan kepentingan nasional yang paling fundamental.

"Presiden AS mungkin memiliki sudut pandangnya sendiri tentang apa yang terjadi. Bagi kami, ini adalah soal eksistensi, soal kepentingan nasional kami, keamanan, dan masa depan anak-anak kami," ujar Peskov.

Pernyataan itu disampaikan sebagai tanggapan terhadap komentar Trump yang mengibaratkan konflik antara Rusia dan Ukraina sebagai "perkelahian antara dua bocah."

Penulis :
Balian Godfrey