
Pantau - Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) Jenewa menyelenggarakan perayaan Idul Adha 1446 Hijriah di kantor PTRI Jenewa, Swiss, sebagai bagian dari diplomasi kultural untuk memperkuat citra inklusif Indonesia di komunitas global.
Acara ini dihadiri sekitar 200 jamaah yang terdiri dari masyarakat Muslim Indonesia, warga negara asing yang berdomisili di Jenewa dan sekitarnya, serta para duta besar dan diplomat dari negara-negara sahabat.
Kuasa Usaha ad Interim PTRI Jenewa, Duta Besar Achsanul Habib, menyampaikan bahwa Idul Adha menjadi pengingat akan pentingnya pengorbanan dan solidaritas dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
Ia menegaskan bahwa esensi Idul Adha bukan semata-mata pada prosesi ibadah kurban, tetapi pada kesediaan untuk berbagi, memperkuat empati, dan membangun ikatan antarsesama.
Tradisi Nusantara dan Nilai Universal di Tengah Komunitas Internasional
Dubes Achsanul menekankan bahwa nilai-nilai dalam Idul Adha merupakan pondasi penting dalam membangun harmoni di tengah keragaman yang ada di komunitas internasional.
Kehadiran masyarakat lintas negara dalam perayaan ini menunjukkan bahwa tradisi dan nilai keagamaan Indonesia dapat menjadi jembatan hubungan antarbangsa secara inklusif dan bermakna.
"Melalui kebersamaan dalam perayaan ini, Indonesia menunjukkan wajah yang terbuka, penuh penghormatan, dan berkomitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan universal," ujar Achsanul.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Immanuel Ebenezer, turut hadir dalam acara tersebut dan menyempatkan diri bertemu para delegasi Indonesia yang akan bersidang dalam forum internasional di Jenewa.
Ia juga bergabung dalam ramah tamah Idul Adha bersama masyarakat Indonesia dan tamu undangan dari berbagai negara.
PTRI Jenewa turut menyajikan beragam hidangan khas Indonesia seperti nasi mandhi komplit, sosis Solo, udang balado, sarang semut, dan aneka cemilan khas nusantara lainnya untuk menghadirkan suasana lebaran yang hangat dan meriah di tanah rantau.
- Penulis :
- Balian Godfrey