
Pantau - Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, menegaskan bahwa Iran tetap teguh dalam menghadapi konflik dengan Israel dan tidak akan menyerah terhadap tekanan dari pihak mana pun.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Khamenei memuji respons rakyat Iran terhadap "agresi bodoh dan jahat" Israel sebagai respons yang "teguh, berani, dan tepat waktu".
Ia menyebut ketahanan rakyat Iran sebagai cerminan dari "pertumbuhan rasionalitas dan spiritualitas" bangsa.
"Bangsa Iran berdiri teguh menentang perang yang dipaksakan, seperti halnya bangsa ini akan berdiri teguh menentang perdamaian yang dipaksakan. Bangsa ini tidak akan menyerah kepada siapa pun saat berada di bawah tekanan," tegasnya.
Peringatan untuk Amerika Serikat
Khamenei juga memperingatkan bahwa setiap intervensi militer oleh Amerika Serikat akan mengakibatkan "kerusakan yang tidak dapat diperbaiki".
"Mereka yang mengenal Iran dan sejarahnya memahami bahwa mengancam negara ini adalah hal yang sia-sia," ujarnya.
Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas unggahan Presiden AS Donald Trump di media sosial yang menuntut Iran "MENYERAH TANPA SYARAT!" dan secara tersirat menyarankan agar Khamenei menjadi target militer AS.
Unggahan Trump tersebut memicu spekulasi bahwa Amerika Serikat bisa saja mengambil langkah militer lebih lanjut dalam konflik ini.
Konflik Israel-Iran Memanas
Perang udara antara Israel dan Iran kini memasuki hari keenam, dengan jumlah korban tewas dilaporkan mencapai hampir 600 orang di Iran dan 24 orang di Israel.
Eskalasi konflik bermula sejak Israel melancarkan serangan udara mendadak ke wilayah Iran pada 13 Juni 2025.
- Penulis :
- Balian Godfrey










