
Pantau - Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyerukan agar Jerman dan Prancis memperkuat komitmen terhadap multilateralisme, menolak unilateralisme, dan menentang konfrontasi blok di tengah situasi dunia yang tidak menentu.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dalam konferensi pers di Beijing, Senin (7/7), saat melaporkan hasil kunjungan Wang Yi ke sejumlah negara Eropa pada 30 Juni hingga 6 Juli 2025.
"Menteri Luar Negeri Wang Yi menekankan bahwa di tengah dunia yang bergejolak dan berubah dengan cepat, sebagai negara besar, Tiongkok, Jerman, dan Prancis memiliki banyak alasan untuk memperkuat komunikasi, bersama-sama mempraktikkan multilateralisme, menentang unilateralisme dan menolak konfrontasi blok agar membawa lebih banyak kepastian bagi dunia," ungkap Mao.
Pertemuan Strategis dengan Pemimpin Eropa
Selama kunjungan ke Jerman, Wang Yi bertemu dengan Kanselir Friedrich Merz dan memimpin putaran kedelapan Dialog Strategis China-Jerman tentang Diplomasi dan Keamanan bersama Menteri Luar Negeri Jerman Johann David Wadephul.
Ia juga mengadakan pertemuan dengan Penasihat Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Kanselir Jerman, Günter Sautter.
Sementara itu, di Prancis, Wang Yi melakukan pembicaraan dengan Presiden Emmanuel Macron dan Menteri Eropa dan Urusan Luar Negeri Prancis, Jean-Noël Barrot.
Wang Yi dan Barrot juga menjadi ketua bersama dalam pertemuan ketujuh mekanisme dialog tingkat tinggi China-Prancis tentang pertukaran antarmasyarakat.
"Kita perlu menerapkan pemahaman bersama yang dicapai antara para pemimpin negara, meningkatkan rasa saling percaya, menjaga kerja sama terbuka, memperkuat pertukaran antarmasyarakat, menangani perbedaan dan perselisihan dengan baik, dan mendorong pertumbuhan hubungan China-Jerman dan China-Prancis yang berkelanjutan dan stabil," jelas Mao Ning.
Harapan China untuk Hubungan dengan Uni Eropa
Mao Ning menyampaikan bahwa selama lebih dari 50 tahun hubungan diplomatik antara China dan Uni Eropa, China secara konsisten mendukung peran sentral Jerman dan Prancis dalam membangun kerja sama yang sehat dan seimbang.
China berharap Uni Eropa dapat membentuk persepsi yang objektif, rasional, dan benar mengenai China, serta menangani perbedaan ekonomi dan perdagangan secara konstruktif.
Para pemimpin Jerman dan Prancis, menurut Mao, menghargai hubungan strategis mereka dengan China, terutama dalam menghadapi risiko dan tantangan global saat ini.
"Perlu ada lebih banyak dialog antarpejabat tinggi, koordinasi kebijakan, dan kerja sama yang saling menguntungkan. Penting juga untuk menangani perselisihan dan perbedaan dengan baik dengan saling menghormati dan menangani masalah secara konstruktif," ujarnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Tria Dianti