
Pantau - Bentrokan bersenjata antara kelompok minoritas Druze dan suku Badui di wilayah Suwayda, Suriah selatan, dilaporkan telah mereda setelah upaya gencatan senjata yang dimediasi oleh pemerintah Suriah.
Gencatan Senjata Dicapai, Pasukan Dikerahkan
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Suriah, Nour Al-Din Al-Baba, menyampaikan bahwa bentrokan berhenti setelah pihak kementerian mengupayakan implementasi gencatan senjata.
Pemerintah juga mengirim pasukan ke wilayah utara dan barat Provinsi Suwayda untuk meredakan ketegangan.
Menurut laporan, milisi dari suku Badui telah meninggalkan Kota Suwayda, sehingga bentrokan di dalam kota berhasil dihentikan.
Sebelumnya, kelompok Badui bersenjata melancarkan serangan terhadap sejumlah pemukiman Druze di Suwayda.
Serangan itu memicu perlawanan dari pasukan bela diri Druze, hingga terjadi bentrokan terbuka.
Kementerian Pertahanan Suriah mencatat lebih dari 30 orang tewas dan 100 lainnya luka-luka akibat konflik tersebut.
Di antara korban tewas tercatat 20 tentara pendukung pemerintahan peralihan Suriah.
Pada Selasa, 15 Juli 2025, Kementerian Dalam Negeri menyatakan bahwa Angkatan Darat bersama pasukan kementerian telah dikerahkan untuk membersihkan Suwayda dari faksi-faksi bersenjata ilegal.
Setelah situasi relatif terkendali, peralatan militer berat ditarik dari Suwayda dan dipindahkan menuju Damaskus.
Pengawasan wilayah pemukiman sepenuhnya diserahkan kepada pasukan keamanan dalam negeri.
Israel Luncurkan Serangan, Klaim Lindungi Druze
Di tengah situasi genting di Suwayda, militer Israel meluncurkan serangan terhadap posisi angkatan bersenjata Suriah.
Israel berdalih bahwa serangan tersebut bertujuan melindungi komunitas Druze di Suriah.
Menurut pernyataan resmi, Israel mengklaim memiliki hubungan historis yang panjang dan ikatan erat dengan komunitas Druze di Suriah, sejalan dengan hubungan dengan komunitas Druze di wilayah Israel.
Serangan Israel menambah kompleksitas situasi keamanan di Suriah selatan, yang selama ini telah menjadi wilayah dengan dinamika konflik yang sensitif.
- Penulis :
- Aditya Yohan