
Pantau - Mesir dan Qatar pada Jumat, 25 Juli 2025, menyatakan komitmen mereka untuk melanjutkan upaya mediasi intensif dalam rangka mengakhiri konflik bersenjata yang masih berlangsung di Jalur Gaza.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Mesir, kedua negara menegaskan bahwa mereka terus berupaya untuk mencapai kesepakatan yang dapat mengakhiri perang, menghentikan penderitaan kemanusiaan, menjamin perlindungan warga sipil, serta memastikan pertukaran tahanan dan narapidana.
Disebutkan bahwa telah terjadi beberapa kemajuan dalam putaran negosiasi terbaru yang dimulai pada 6 Juli 2025.
Negosiasi Sempat Ditangguhkan, Israel Evaluasi Respons Hamas
Mesir dan Qatar menjelaskan bahwa penangguhan sementara negosiasi untuk keperluan konsultasi merupakan hal yang umum dalam konteks pembicaraan kompleks seperti ini.
Sebelumnya, pada Kamis, 24 Juli 2025, Israel menarik kembali tim perundingnya dari Doha untuk melakukan konsultasi setelah menerima tanggapan dari Hamas terkait proposal gencatan senjata terbaru.
Seorang pejabat senior Hamas mengungkapkan bahwa para mediator telah memberi tahu mereka bahwa delegasi Israel akan kembali pekan depan untuk melanjutkan pembicaraan.
Pada hari yang sama, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan bahwa Israel sedang mempertimbangkan cara-cara baru untuk membebaskan para sandera Israel yang masih ditahan di Gaza.
Korban Sipil Gaza Terus Bertambah, Krisis Kemanusiaan Memburuk
Kampanye militer Israel di Gaza yang dimulai sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 59.210 warga Palestina dan melukai lebih dari 143.040 orang lainnya, menurut data otoritas kesehatan Gaza.
Selain korban jiwa, situasi kemanusiaan di Gaza juga semakin memburuk akibat pembatasan masuknya barang dan pasokan oleh Israel, yang mengakibatkan kelaparan meluas di wilayah tersebut.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf