Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Krisis Kemanusiaan Gaza Jadi Simbol Gagalnya Respons Internasional dan Demokrasi Barat

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Krisis Kemanusiaan Gaza Jadi Simbol Gagalnya Respons Internasional dan Demokrasi Barat
Foto: (Sumber: Kondisi infrastruktur Jalur Gaza yang hancur akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023. ANTARA/Anadolu/am. (ANTARA/Anadolu))

Pantau - Krisis kemanusiaan yang terus memburuk di Gaza mencerminkan kelaparan massal yang menantang legitimasi hukum internasional dan kredibilitas demokrasi negara-negara Barat di mata dunia.

Kelaparan Meluas dan Rakyat Gaza Bertahan Hidup dalam Situasi Ekstrem

Melalui berbagai media internasional, masyarakat global kini dapat menyaksikan langsung penderitaan rakyat Gaza yang menghadapi kelaparan dan genosida akibat tindakan militer Israel.

Israel dituduh menciptakan bencana buatan dengan melakukan pengepungan, pemboman, serta menghentikan distribusi bantuan dari lembaga-lembaga kemanusiaan internasional seperti UNRWA.

Beberapa keluarga dilaporkan terpaksa bertahan hidup dengan memakan gulma, pakan ternak, atau bahkan tanpa makanan sama sekali.

Anak-anak menjadi korban paling rentan, dengan banyak yang dilaporkan meninggal dunia karena kelaparan, baik di tempat pengungsian maupun fasilitas medis yang kewalahan.

Bahkan para pekerja kemanusiaan dilaporkan pingsan akibat kekurangan makanan, menunjukkan betapa parah dan sistemiknya krisis kelaparan yang melanda lebih dari dua juta penduduk Gaza.

PBB: Mencari Bantuan Makanan Tidak Boleh Menjadi Hukuman Mati

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi yang ia sebut sebagai "mengerikan".

Ia menyoroti banyaknya korban sipil, termasuk anak-anak, yang kehilangan nyawa saat berusaha mencari bantuan kemanusiaan.

“Mencari bantuan makanan tidak boleh menjadi hukuman mati,” tegas Guterres dalam pernyataan resminya.

Ia menegaskan bahwa Israel memiliki kewajiban moral dan hukum untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza secara aman dan tanpa hambatan.

Guterres juga menyebut bahwa kelaparan kini meluas tidak hanya di kalangan penduduk sipil, tetapi juga menimpa para pekerja bantuan.

Ia menekankan perlunya solusi praktis dan tindakan konkret yang segera agar bantuan kemanusiaan dapat menjangkau mereka yang membutuhkan di Gaza.

Krisis berkepanjangan ini telah menjadi simbol kegagalan negara-negara Barat dalam menghentikan tragedi kemanusiaan yang terjadi terus-menerus sejak serangan Israel dimulai pada 7 Oktober 2023.

Penulis :
Aditya Yohan