billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Gaza Kutuk Penyerbuan Kapal Handala oleh Israel, Sebut Sebagai Pembajakan Laut dan Desak Tindakan Internasional

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Gaza Kutuk Penyerbuan Kapal Handala oleh Israel, Sebut Sebagai Pembajakan Laut dan Desak Tindakan Internasional
Foto: Kondisi infrastruktur Jalur Gaza yang hancur akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 (sumber: Anadolu)

Pantau - Pemerintah Gaza mengecam keras aksi militer Israel yang menyerbu kapal bantuan Handala pada Sabtu, 26 Juli 2025, dan menyebutnya sebagai tindakan “pembajakan laut” terhadap misi kemanusiaan di perairan internasional.

Kantor Media Pemerintah Gaza menyatakan bahwa kapal Handala yang membawa 21 aktivis internasional itu merupakan bagian dari upaya menembus blokade yang diberlakukan Israel terhadap wilayah Gaza yang kini dilanda krisis kemanusiaan parah.

“Pasukan pendudukan Israel menyerbu kapal solidaritas Handala saat berlayar di perairan internasional sebagai bagian dari misi kemanusiaan untuk menembus blokade tidak adil terhadap Jalur Gaza,” ungkap pernyataan resmi Kantor Media Gaza.

Pemerintah Gaza menilai penyerbuan tersebut sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan peraturan pelayaran laut, serta bentuk agresi terang-terangan terhadap upaya kemanusiaan.

“Ini sekali lagi menegaskan bahwa pendudukan bertindak sebagai kekuatan liar yang berada di luar hukum dan menargetkan setiap inisiatif kemanusiaan yang bertujuan menyelamatkan lebih dari 2,4 juta warga Palestina di Gaza yang terkepung dan kelaparan,” lanjut pernyataan itu.

Gaza juga menuntut agar Israel bertanggung jawab atas keselamatan seluruh aktivis yang berada di atas kapal, serta mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi hak asasi manusia untuk segera mengambil langkah tegas dalam menjamin perlindungan konvoi kemanusiaan.

Kronologi Penyerbuan dan Kondisi Kapal Handala

Kapal Handala berangkat dari Syracuse, Italia, pada 13 Juli 2025 dan sempat bersandar di Gallipoli pada 15 Juli untuk perbaikan teknis, sebelum melanjutkan pelayaran pada 20 Juli menuju Gaza.

Kapal tersebut dilaporkan telah menempuh jarak hingga 70 mil laut dari wilayah Gaza saat dikepung oleh pasukan angkatan laut Israel.

Dalam siaran langsung yang dipublikasikan sebelum koneksi terputus, terlihat tentara Israel menaiki kapal dan memerintahkan para aktivis untuk mengangkat tangan, sementara suasana kapal tampak tegang.

Tidak lama setelah itu, siaran langsung mendadak terputus dan hingga kini belum ada kabar mengenai nasib awak dan penumpang kapal Handala.

Sebelum koneksi terputus, kapal sempat mengirimkan panggilan darurat saat pasukan Israel berada di dekat garis pantai Gaza.

Jarak tempuh kapal Handala ini lebih dekat dibandingkan insiden penyerbuan kapal Mavi Marmara oleh Israel pada 2010, yang saat itu dicegat pada jarak 72 mil laut.

Menurut International Committee to Break the Siege on Gaza, Handala juga lebih dekat dibandingkan kapal Maddeline (110 mil laut) dan Al-Dameer (1.050 mil laut) yang pernah melakukan misi serupa.

Krisis Kemanusiaan Gaza Makin Memburuk

Kondisi di Gaza semakin memburuk sejak dimulainya blokade total oleh Israel pada 2 Maret 2025, yang menyebabkan kelaparan parah di kalangan warga, terutama anak-anak dan pasien.

Penutupan perlintasan perbatasan serta larangan distribusi makanan dan obat-obatan memperparah situasi yang telah disebut oleh warga Palestina sebagai bentuk "genosida" yang dimulai sejak 7 Oktober 2023.

Pemerintah Gaza menyebut konvoi seperti Handala sebagai harapan terakhir bagi jutaan warga yang kini menghadapi salah satu krisis kemanusiaan terburuk dalam sejarah wilayah tersebut.

Penulis :
Leon Weldrick