
Pantau - Ratusan warga kembali menggelar unjuk rasa pada hari kedua di Mukalla, ibu kota Provinsi Hadramout, Yaman, Selasa (29/7), untuk memprotes pemadaman listrik harian yang berlangsung lebih dari 15 jam setiap hari.
Aksi protes yang dimulai sejak Senin (28/7) itu telah melumpuhkan sebagian besar aktivitas di kota pesisir tersebut.
Para demonstran memblokade jalan utama, membakar ban, dan menghalangi arus lalu lintas kendaraan.
Pelabuhan dan Kantor Pemerintah Ikut Terdampak
Selain menutup jalan, massa juga menutup pintu masuk utama bagian timur Mukalla, menghentikan pergerakan kendaraan dan truk yang masuk ke kota.
Eskalasi terjadi ketika pengunjuk rasa menutup sementara gerbang utama Pelabuhan Mukalla serta memblokir akses menuju kantor pemerintah lokal Hadramout dan sejumlah fasilitas negara lainnya.
Seorang pejabat pelabuhan menyatakan bahwa operasi dermaga tetap dilanjutkan meski sempat tertunda karena aksi massa.
Selama aksi berlangsung, para demonstran meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah.
Tidak terlihat adanya kehadiran aparat keamanan di lokasi-lokasi utama yang dilanda protes.
Krisis Bahan Bakar Lumpuhkan Listrik
Unjuk rasa ini dipicu oleh pengumuman otoritas Hadramout pada Minggu (27/7) yang menyatakan bahwa pembangkit listrik terpaksa ditutup secara bertahap akibat kekurangan bahan bakar.
Banyak generator tidak dapat dioperasikan karena krisis energi yang terus berlanjut.
Krisis listrik di Mukalla mencerminkan kerusakan infrastruktur yang lebih luas di Yaman akibat konflik berkepanjangan antara pasukan pemerintah dan kelompok Houthi.
Konflik tersebut telah melumpuhkan berbagai layanan penting di seluruh wilayah negara, termasuk pasokan energi, layanan kesehatan, dan distribusi air bersih.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf