Pelatihan Jurnalisme di Moskow Jadi Ajang Dialog Global South dan Cerminan Arah Baru Rusia

Pantau - Sebuah pelatihan jurnalisme tingkat lanjut digelar di Moskow, Rusia, pada pertengahan Agustus 2025 dengan peserta dari berbagai kawasan dunia seperti ASEAN, Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, Balkan, hingga Amerika Latin.

Pelatihan ini diselenggarakan oleh Grup Media Rossiya Segodnya dan Rossotrudnichestvo, dan berlangsung di tengah peralihan musim panas dengan suhu sekitar 15 derajat Celcius.

Sebanyak 30 peserta menyatakan bahwa Moskow terasa aman bagi mereka selama mengikuti rangkaian kegiatan.

Kedatangan pertama peserta di Bandara Sheremetyevo disambut suasana yang dingin namun hangat secara interaksi, dengan sopir taksi menyapa ramah menggunakan kata "Privyet" (Halo), meski komunikasi dilakukan terbata-bata dalam bahasa Inggris.

Di tengah perjalanan menuju penginapan, sopir taksi tetap menunjukkan keramahan dan profesionalitas, bahkan membalas ucapan "Spasiba" (terima kasih) dengan "Пожалуйста" (terima kasih kembali), menciptakan momen kecil yang mengesankan.

Interaksi Budaya dan Ketidakhadiran Tuan Rumah

Saat jamuan makan malam pertama, para peserta saling mengenal satu sama lain lewat identitas negara masing-masing.

Namun, tidak ada perwakilan dari pihak tuan rumah Rusia yang hadir dalam pertemuan tersebut, sebuah hal yang dianggap aneh oleh sebagian peserta.

Meskipun begitu, peserta memahami absennya pihak Rusia sebagai bagian dari pembagian tugas internal yang sudah ditetapkan.

Pelatihan ini kemudian berkembang menjadi forum informal antarnegara non-Barat untuk saling berdiskusi mengenai posisi Rusia di panggung geopolitik dunia.

Peserta menilai bahwa Rusia berusaha membangun citra sebagai kekuatan alternatif terhadap dominasi negara-negara Barat, terutama sejak munculnya aliansi ekonomi dan politik seperti BRICS.

Rusia dan Ekspektasi Budaya Global South

Salah satu peserta asal Afrika Selatan sempat berseloroh, "Where is the spice, Rusia?", sebagai bentuk sindiran ringan dan ekspresi keingintahuan terhadap karakter tuan rumah.

Ucapan ini dianggap mewakili perbedaan ekspektasi budaya antara peserta dari negara-negara Global South dengan tradisi formal ala Eropa Timur.

Secara umum, pelatihan ini tidak hanya menjadi ajang penyegaran ilmu jurnalistik, tetapi juga membuka ruang dialog tentang arah baru kebijakan luar negeri Rusia yang semakin mengarah ke selatan dan timur dunia.