billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Mesir Tolak Gagasan "Israel Raya", Sebut sebagai Bentuk Arogansi Kekuasaan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Mesir Tolak Gagasan "Israel Raya", Sebut sebagai Bentuk Arogansi Kekuasaan
Foto: (Sumber: Arsip - Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty berbicara pada konferensi pers setelah pertemuan virtual dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Amman, Yordania (1/6/2025). ANTARA/Xinhua/Mohammad Abu Ghosh/aa.)

Pantau - Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, menegaskan penolakan mutlak Mesir terhadap gagasan "Israel Raya" dalam pernyataan tegas yang disampaikan pada pertemuan darurat Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Abdelatty: "Israel Raya" Hanya Akan Perbesar Konflik Timur Tengah

"Menteri Abdelatty menegaskan penolakan mutlak Mesir terhadap pernyataan Israel baru-baru ini mengenai ilusi Israel Raya, yang tidak mencerminkan apa pun selain arogansi kekuasaan," demikian bunyi pernyataan resmi yang disampaikan dalam forum internasional tersebut.

Menlu Mesir menegaskan bahwa negaranya tidak akan menerima maupun membiarkan gagasan tersebut terwujud dalam bentuk apa pun.

Menurut Abdelatty, konsep "Israel Raya" justru akan memperbesar ketegangan dan konflik di Timur Tengah, serta mematikan harapan terhadap koeksistensi damai antara negara-negara di kawasan.

Konsep "Israel Raya" Dianggap Ancam Stabilitas Kawasan

Pernyataan Menlu Mesir ini merespons pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada awal Agustus 2025 yang menyatakan dirinya "berada dalam misi historis dan spiritual" dan merasa secara emosional terhubung dengan visi "Israel Raya".

Konsep "Israel Raya" mencakup rencana ekspansionis dengan mencaplok sebagian wilayah Suriah, Yordania, Lebanon, Mesir, serta seluruh wilayah Palestina, termasuk Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.

Mesir secara konsisten menentang rencana semacam ini, termasuk menolak klaim Israel atas rencana mengambil alih senjata Hamas, memperingatkan konsekuensi jika Israel menguasai Kota Gaza, dan mendesak agar Israel menerima usulan gencatan senjata yang telah disetujui oleh Hamas.

Penolakan Mesir ini mempertegas posisi politik luar negeri negara tersebut yang mendorong penyelesaian damai dan menentang segala bentuk aneksasi atau ekspansi wilayah secara sepihak.

Penulis :
Aditya Yohan