Australia Tegaskan Dukungan Penuh untuk Aksesi Indonesia ke OECD

Pantau - Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier memastikan bahwa Australia akan terus membantu dan memandu Indonesia dalam proses aksesi menjadi anggota penuh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Komitmen Dukungan Australia

Pernyataan tersebut disampaikan Brazier usai bertemu Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto beserta jajaran Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa 26 Agustus 2025.

Dukungan Australia diwujudkan melalui implementasi bantuan teknis dengan pemerintah Indonesia.

"Beberapa hal teknis dalam program itu telah berjalan selama beberapa bulan ini dan ke depan, mungkin beberapa tahun ke depan masih akan berjalan karena menjadi anggota OECD memang tidak sederhana," ungkap Dubes Australia.

Brazier menegaskan bahwa keanggotaan penuh di OECD akan sangat bermanfaat bagi Indonesia sehingga Australia terus mendukung proses aksesi tersebut.

Dorongan Investasi dan Kerja Sama Ekonomi

Dalam konteks kerja sama ekonomi, Brazier menyatakan bahwa pihaknya akan "mendesak para pengusaha dan investor dari Australia untuk menanam modalnya di Indonesia", mengingat potensi ekonomi RI yang besar di masa depan.

Ia berharap Australia dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penanaman modal di berbagai sektor yang menguntungkan semua pihak.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong pada 19 Agustus 2025 menyampaikan harapan agar Australia mendukung percepatan proses aksesi Indonesia dalam OECD melalui kerja sama ekonomi.

"Indonesia mengharapkan agar Australia terus memperkuat kerja sama dalam rangka mendorong aksesi Indonesia pada OECD," ujar Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Rabu 20 Agustus 2025.

Selain aksesi OECD, dukungan Australia juga diharapkan untuk proses bergabungnya Indonesia ke dalam CPTPP (Kesepakatan Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik).

Dukungan Australia dianggap krusial karena OECD dan CPTPP dapat memperluas akses pasar, meningkatkan integrasi ekonomi, serta memperkuat posisi Indonesia di tingkat global.