billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

UNRWA Peringatkan Krisis Pendidikan di Gaza: Ratusan Ribu Anak Kehilangan Hak Bersekolah Akibat Perang

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

UNRWA Peringatkan Krisis Pendidikan di Gaza: Ratusan Ribu Anak Kehilangan Hak Bersekolah Akibat Perang
Foto: (Sumber: Arsip - Seorang bocah Palestina antre makanan yang dibagikan di tempat pengungsian di Kota Gaza, Palestina, 24 Agustus 2025. (ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/bar))

Pantau - Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan bahwa Gaza tengah menghadapi krisis pendidikan besar-besaran setelah lebih dari 660.000 anak kehilangan akses ke sekolah akibat perang yang dilancarkan oleh Israel sejak Oktober 2023.

Anak-Anak Gaza Terancam Jadi “Generasi yang Hilang”

UNRWA menyebutkan bahwa perang di Gaza telah menjadi “perang terhadap anak-anak” dan harus segera dihentikan untuk melindungi masa depan mereka.

"Perang di Gaza adalah perang terhadap anak-anak dan harus segera dihentikan. Anak-anak harus selalu dilindungi," demikian pernyataan resmi UNRWA.

Lembaga tersebut juga menyuarakan kekhawatiran bahwa generasi muda di Gaza terancam menjadi generasi yang hilang jika kondisi ini terus berlangsung.

Meskipun sekolah-sekolah di wilayah pendudukan Tepi Barat dijadwalkan buka kembali pada 1 September, ruang kelas di Gaza masih tertutup.

Kementerian Pendidikan Palestina mencatat sekitar 700.000 siswa di Gaza tidak dapat melanjutkan pendidikan mereka.

Dari jumlah itu, lebih dari 70.000 siswa tidak bisa mengikuti ujian sekolah menengah selama dua tahun berturut-turut.

Ribuan Pelajar dan Guru Jadi Korban, Infrastruktur Hancur

Data Kementerian Pendidikan Palestina menyebutkan bahwa sejak Oktober 2023, sedikitnya 17.000 siswa tewas akibat serangan Israel di Gaza.

Selain itu, lebih dari 1.200 mahasiswa juga dilaporkan tewas dan puluhan ribu lainnya mengalami luka-luka.

Di wilayah pendudukan Tepi Barat, puluhan pelajar dilaporkan tewas, terluka, atau ditahan oleh pasukan Israel.

Kekerasan juga menyasar sektor pendidikan, dengan hampir 1.000 guru dan tenaga pendidik dilaporkan tewas di Gaza.

Ribuan lainnya mengalami luka-luka atau penahanan di seluruh wilayah Palestina.

Agresi militer Israel yang berlangsung sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 63.400 warga Palestina.

Serangan yang berulang juga menghancurkan infrastruktur Gaza dan memperburuk krisis kemanusiaan, termasuk ancaman kelaparan yang semakin memburuk.

Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.

Keduanya dituduh melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di wilayah tersebut.

Penulis :
Ahmad Yusuf