
Pantau - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio menegaskan kembali komitmen untuk mencari solusi damai atas perang Ukraina dalam pertemuan tertutup di New York pada Rabu (24/9), di sela-sela sidang ke-80 Majelis Umum PBB.
Pertemuan Tertutup di New York
Pertemuan kedua menteri luar negeri itu berlangsung lebih dari 50 menit tanpa pernyataan pembukaan untuk pers, sebagaimana dilaporkan kantor berita TASS.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa Lavrov dan Rubio "bertukar pandangan tentang penyelesaian krisis Ukraina, berdasarkan kesepahaman yang dicapai selama KTT Rusia-Amerika di Anchorage," serta menegaskan kembali minat pada penyelesaian damai.
Lavrov menekankan kesiapan Moskow untuk mematuhi kesepahaman yang dikembangkan oleh para pemimpin Rusia dan AS di Alaska, termasuk upaya koordinasi untuk mengatasi akar penyebab konflik.
Ia juga menegaskan "tidak dapat diterimanya skema yang dipromosikan oleh Kiev dan beberapa ibu kota Eropa yang bertujuan untuk memperpanjang konflik," ungkapnya.
Respons Amerika Serikat dan Agenda Lain
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan singkat menyebut Rubio "menegaskan kembali seruan Presiden (Donald) Trump agar pembunuhan dihentikan dan perlunya Moskow mengambil langkah-langkah yang berarti menuju resolusi yang berkelanjutan atas perang Rusia-Ukraina."
Sehari sebelumnya, Rubio dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai Ukraina memperingatkan bahwa kesabaran Washington terhadap Rusia "terbatas", serta menegaskan adanya konsekuensi lebih lanjut jika upaya resolusi damai gagal.
Trump sendiri dalam pernyataan terbaru menilai Ukraina kini berada di posisi untuk merebut kembali seluruh wilayah yang diduduki, menyebut kesulitan ekonomi Rusia, dan menilainya "kuat di atas kertas."
Selain isu Ukraina, Kementerian Luar Negeri Rusia juga mengungkapkan bahwa pembahasan mencakup agenda bilateral lebih luas, seperti pemulihan kontak sosial-politik serta peningkatan upaya normalisasi misi diplomatik.
Lavrov dan Rubio diketahui sebelumnya pernah bertemu pada Juli di sela-sela pertemuan tingkat menteri ASEAN di Kuala Lumpur, serta berpartisipasi dalam format negosiasi terbatas pada KTT Alaska 15 Agustus lalu antara Presiden Trump dan Presiden Vladimir Putin.
- Penulis :
- Leon Weldrick