Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Protes Pro-Palestina Meluas di Italia Usai Israel Cegat Flotilla Gaza, Aksi Mogok Massal Diserukan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Protes Pro-Palestina Meluas di Italia Usai Israel Cegat Flotilla Gaza, Aksi Mogok Massal Diserukan
Foto: (Sumber: Arsip - Demonstran pro-Palestina berhadapan dengan polisi di depan Stasiun Pusat di Milan, Italia, 22 September 2025. (Xinhua))

Pantau - Gelombang protes pro-Palestina melanda berbagai kota di Italia pada Kamis, menyusul tindakan Israel yang mencegat kapal-kapal bantuan Global Sumud Flotilla menuju Jalur Gaza dan menculik para aktivis di dalamnya.

Aksi Unjuk Rasa Pecah di 80 Kota, Bentrokan Tak Terhindarkan

Unjuk rasa besar tercatat berlangsung di setidaknya 80 kota di seluruh Italia, melibatkan sekitar 500.000 orang.

Sebanyak 10.000 orang sebelumnya telah memadati jalanan di Roma pada Rabu sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza.

Pengunjuk rasa juga menduduki rel kereta di stasiun Napoli dan Pisa, sementara ketegangan terjadi di Piazza della Scala, Milan dan pusat kota Turin.

Bentrokan keras tercatat di stasiun kereta Bologna, ketika mahasiswa dan pelajar bentrok dengan polisi.

Polisi menggunakan tongkat untuk menghalangi massa yang berusaha menduduki area stasiun.

Mahasiswa juga memblokade akses ke gedung rektorat Universitas Bologna.

Aksi solidaritas juga dilakukan dengan menduduki kampus-kampus, termasuk:

  • Universita Statale di Milan
  • Fakultas Sastra Universitas La Sapienza di Roma
  • Fakultas Humaniora Universitas Turin

Serikat buruh USB dan CGIL merespons dengan menyerukan aksi mogok kerja massal pada Jumat, 3 Oktober 2025.

“Global Sumud Flotilla telah diserang, mogok massal pada 3 Oktober, Israel menyerang hukum internasional,” tegas USB.

USB juga menyatakan, “sekarang adalah waktunya memblokade semuanya,” menandai eskalasi tekanan terhadap kebijakan luar negeri Italia.

USB sendiri sudah sejak pekan lalu menyerukan mogok nasional sebagai dukungan untuk Gaza.

Namun, bentrokan yang terjadi di Milan antara aparat dan sekitar 100 orang yang disebut sebagai "ekstremis" mengakibatkan 60 polisi terluka.

Pemerintah Italia Kecam Mogok dan Flotilla, Oposisi Balik Serang Meloni

Menteri Perhubungan Italia, Matteo Salvini, menyatakan siap melarang aksi mogok kerja yang dijadwalkan digelar Jumat.

Perdana Menteri Giorgia Meloni turut mengecam rencana mogok tersebut dan menyatakan bahwa aksi Global Sumud Flotilla tidak membawa manfaat.

“Saya ulangi, flotilla tersebut tak membawa manfaat apa-apa bagi rakyat Palestina,” ujar Meloni.

“Hal tersebut justru membawa ketidaknyamanan bagi rakyat Italia,” tambahnya.

Ia juga menyindir serikat buruh yang dinilai tidak konsisten.

“Saya juga tidak menyangka serikat buruh akan menyerukan mogok massal pada Jumat, setidaknya terkait isu yang mereka anggap sangat penting seperti Gaza,” kata Meloni.

Ia menutup pernyataannya dengan menegaskan, “libur panjang dan revolusi tak dapat beriringan.”

Pernyataan Meloni mendapat kecaman keras dari pemimpin oposisi Partai Demokrat (PD), Elly Schlein.

“Perdana Menteri mengeluarkan tongkat pemukulnya untuk para aktivis flotilla, sementara ia membisu terkait isu Gaza supaya tidak timbul gesekan dengan Netanyahu,” ujar Schlein.

Ia menegaskan bahwa suara publik Italia yang menolak agresi Israel ke Gaza semakin kuat terdengar.

“Kita sama sekali belum mendengar ungkapan kecaman atau penolakan terhadap aksi pembajakan Netanyahu terhadap flotilla,” katanya.

Schlein mendesak agar pemerintah menghormati kebebasan berpendapat.

“Tak bisa diterima sama sekali ketika pemerintah berusaha meredam seruan mereka. Setop kriminalisasi setiap protes,” tutupnya.

Penulis :
Aditya Yohan