billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Gencatan Senjata Hamas-Israel Berlaku, Perbatasan Rafah Dibuka dan Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk Gaza

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Gencatan Senjata Hamas-Israel Berlaku, Perbatasan Rafah Dibuka dan Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk Gaza
Foto: (Sumber: Warga Palestina berkumpul setelah pengumuman bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata Gaza di depan markas besar komite Mesir di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, pada 9 Oktober 2025. ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/pri.)

Pantau - Hamas mengumumkan bahwa perlintasan perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir akan dibuka kembali untuk dua arah pada pekan depan, menyusul dimulainya gencatan senjata dengan Israel pada Jumat, 10 Oktober 2025.

Informasi ini disampaikan oleh para mediator kepada Hamas, dan disebutkan bahwa pembukaan perlintasan diperkirakan akan berlangsung pada pertengahan pekan depan.

Perlintasan Rafah akan dibuka untuk memfasilitasi pergerakan orang keluar dan masuk ke wilayah Gaza, meskipun belum ada rincian lebih lanjut mengenai operasional teknis atau kategori individu yang diperbolehkan melintas.

Bantuan Kemanusiaan dan Bahan Bakar Mulai Masuk Gaza

Para mediator juga menyampaikan bahwa bantuan kemanusiaan, termasuk pasokan penting seperti bahan bakar dan gas, akan mulai masuk ke Gaza secara bebas mulai Sabtu, 11 Oktober 2025.

Selain itu, pembicaraan juga masih berlangsung untuk memulihkan aliran listrik di wilayah yang dihuni oleh lebih dari dua juta orang tersebut.

Gencatan Senjata Berlaku, 200.000 Warga Kembali ke Gaza Utara

Gencatan senjata antara Hamas dan Israel diumumkan mulai berlaku pada Jumat siang waktu setempat, setelah perundingan intensif selama beberapa hari di Mesir.

Militer Israel mengonfirmasi bahwa pasukannya telah diposisikan ulang sesuai dengan garis baru yang disepakati dalam perjanjian, sambil tetap menjaga kesiagaan di wilayah selatan untuk merespons potensi ancaman langsung.

Pasca gencatan senjata, sekitar 200.000 warga Palestina dilaporkan telah kembali ke wilayah Gaza utara.

Informasi ini disampaikan oleh juru bicara Badan Pertahanan Sipil Hamas, Mahmud Bassal, yang menyebut bahwa warga mulai kembali setelah pasukan Israel mundur dari sejumlah wilayah.

Tim kemanusiaan juga dilaporkan mulai membantu keluarga-keluarga kembali dan membersihkan jalan-jalan utama yang rusak selama konflik.

Saksi mata menggambarkan situasi padat di sepanjang jalan Al-Rashid dan Salah al-Din, dengan ribuan warga terlihat berjalan kaki atau menggunakan kendaraan untuk kembali ke rumah masing-masing.

Kesepakatan Termasuk Pertukaran Tawanan dan Pembukaan Perbatasan

Perjanjian gencatan senjata ini mencakup beberapa poin penting, antara lain:

  • Penghentian pertempuran oleh Israel
  • Penarikan sebagian pasukan Israel dari Jalur Gaza
  • Pembebasan semua sandera yang tersisa oleh Hamas
  • Pembebasan sekitar 2.000 tahanan Palestina sebagai bagian dari pertukaran

Kesepakatan tersebut juga membuka jalan bagi dimulainya kembali bantuan kemanusiaan secara luas ke wilayah Gaza.

Dampak Konflik: Ribuan Tewas, Gaza dalam Krisis Kemanusiaan

Selama dua tahun operasi militer Israel, sebagian besar wilayah Gaza dilaporkan hancur.

Otoritas kesehatan setempat menyebut bahwa lebih dari 67.000 orang telah tewas dalam konflik tersebut.

Selain korban jiwa, penduduk Gaza juga mengalami kekurangan makanan dan kebutuhan dasar lainnya akibat blokade dan kerusakan infrastruktur yang parah.

Penulis :
Aditya Yohan