billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Putin Tuduh Elit Barat Ganggu Tata Energi Global demi Kepentingan Sendiri

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Putin Tuduh Elit Barat Ganggu Tata Energi Global demi Kepentingan Sendiri
Foto: (Sumber: Arsip foto - Presiden Rusia Vladimir Putin. ANTARA/Anadolu/pri.)

Pantau - Presiden Rusia Vladimir Putin menuding bahwa sejumlah elit Barat secara artifisial mengganggu sistem energi global demi kepentingan politik mereka sendiri, dalam pernyataan yang ia sampaikan pada sesi pleno Pekan Energi Rusia ke-8 di Moskow, Kamis, 16 Oktober 2025.

Putin menyebut restrukturisasi hubungan energi global sebagai proses alami dan objektif, mengingat munculnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dan meningkatnya konsumsi energi dunia.

"Pada saat yang sama, kita juga menyaksikan gangguan artifisial pada sistem energi, yang didorong oleh tindakan agresif dan tegas dari elit Barat tertentu," ujarnya.

Eropa Dianggap Rugi karena Tekanan Politik

Putin menyoroti keputusan sejumlah negara Eropa untuk berhenti membeli energi dari Rusia sebagai bentuk tekanan politik, dan menyatakan bahwa kebijakan tersebut justru berdampak negatif bagi Uni Eropa.

Dampak yang disebutkan meliputi:

  • Penurunan output industri
  • Kenaikan harga akibat impor minyak dan gas yang lebih mahal
  • Penurunan daya saing barang dan ekonomi Eropa secara keseluruhan

Menurutnya, rantai pasokan energi dunia saat ini sedang mengalami transformasi besar, dengan pergeseran logistik ke negara-negara di belahan bumi selatan seperti Asia-Pasifik, Afrika, dan Amerika Latin.

"Pergeseran ini melibatkan rute yang lebih andal, pengembangan hub dan pelabuhan baru yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen energi saat ini dan di masa mendatang," kata Putin.

Rusia Klaim Tetap Kuat dan Hijau dalam Energi Global

Meski menghadapi tekanan dan persaingan tidak sehat, Putin menegaskan bahwa Rusia tetap menjadi salah satu produsen minyak utama dunia.

Rusia diperkirakan akan memproduksi 510 juta ton minyak pada tahun 2025, dan menyumbang sekitar 10 persen dari produksi minyak global.

Ia juga mengklaim bahwa neraca energi Rusia merupakan salah satu yang paling hijau di dunia, dengan 87 persen dari produksi energinya memiliki jejak karbon rendah atau nol.

"Rusia adalah satu-satunya negara di dunia yang memiliki kompetensi di seluruh rantai pembangkit listrik tenaga nuklir," tegasnya.

Rusia saat ini terlibat dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Bangladesh, Mesir, dan Turki.

Nuklir Dianggap Pilar Masa Depan Energi Dunia

Putin menyampaikan bahwa Rusia akan terus mengembangkan kerja sama energi nuklir dengan negara-negara di Global South dan BRICS.

"Kami bermaksud untuk lebih mengembangkan kerja sama kami di industri nuklir dengan negara-negara Selatan dan negara-negara BRICS. Kami bekerja sangat aktif di bidang ini," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa energi nuklir akan menjadi pilar utama keseimbangan energi global di masa depan, dengan kapasitas tenaga nuklir dunia diperkirakan hampir dua kali lipat pada tahun 2050.

Penulis :
Ahmad Yusuf