billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

GCC Puji Qatar dan Turki atas Peran Diplomatik dalam Gencatan Senjata Pakistan–Afghanistan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

GCC Puji Qatar dan Turki atas Peran Diplomatik dalam Gencatan Senjata Pakistan–Afghanistan
Foto: (Sumber: Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) Jasem Albudaiwi. (ANTARA/Anadolu/py).)

Pantau - Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), Jasem Mohamed Albudaiwi, menyampaikan apresiasi terhadap upaya diplomatik Qatar dan Turki yang berhasil menghasilkan kesepakatan gencatan senjata antara Pakistan dan Afghanistan.

Langkah Positif untuk Stabilitas Kawasan

Kesepakatan gencatan senjata tersebut ditandatangani di Doha dan dinilai sebagai langkah penting dalam membangun kembali kepercayaan antara kedua negara bertetangga yang sempat terlibat ketegangan.

Jasem menyebut kesepakatan itu sebagai langkah positif untuk memperkuat stabilitas dan membangun jembatan kepercayaan antara Pakistan dan Afghanistan.

Ia menegaskan bahwa GCC mendukung sepenuhnya semua inisiatif yang bertujuan untuk membangun perdamaian dan mendorong dialog, baik di kawasan Teluk maupun di sekitarnya.

GCC juga meyakini bahwa inisiatif semacam ini akan berkontribusi pada masa depan yang lebih stabil dan sejahtera bagi seluruh bangsa.

Jasem kembali menyoroti peran penting dan konstruktif yang dimainkan oleh Qatar dan Turki dalam memediasi dialog dan menyusun kesepakatan damai tersebut.

Gencatan Senjata Dicapai setelah Bentrokan di Garis Durand

Sebelumnya, ketegangan meningkat tajam antara Pakistan dan Afghanistan, terutama sejak pertempuran sengit terjadi di sepanjang Garis Durand — perbatasan yang kerap menjadi titik konflik — pada awal Oktober 2025.

Menurut laporan Tolo News pada 11 Oktober, bentrokan dipicu oleh tuduhan dari pihak Afghanistan bahwa Pakistan telah melanggar wilayah udara mereka dan melakukan serangan.

Kementerian Pertahanan Afghanistan menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan "operasi balasan" terhadap serangan tersebut.

Namun, bentrokan kembali pecah pada 15 Oktober dan mendorong otoritas Afghanistan untuk menempatkan pasukan keamanan dalam status siaga penuh di sepanjang perbatasan.

Setelah perundingan yang berlangsung di Doha, Kementerian Luar Negeri Qatar mengumumkan bahwa kedua negara sepakat untuk menghentikan semua bentuk konfrontasi secara langsung melalui perjanjian gencatan senjata.

Kesepakatan tersebut disambut baik oleh berbagai pihak internasional sebagai langkah konkret untuk meredakan ketegangan dan mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.

Penulis :
Ahmad Yusuf