
Pantau - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa distribusi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza masih sangat terhambat akibat penutupan sejumlah perbatasan oleh otoritas Israel.
Penutupan ini menghambat akses bagi pekerja kemanusiaan untuk menjangkau warga Gaza, terutama di wilayah utara, meskipun beberapa keluarga telah mulai bergerak ke area yang lebih mudah dijangkau.
Juru Bicara PBB, Farhan Haq, dalam konferensi pers di New York pada Rabu, 22 Oktober 2025, menyebut bahwa penutupan perbatasan Zikim dan Erez menghalangi penyaluran bantuan penting sesuai skala kebutuhan masyarakat Gaza utara.
Ribuan Pengungsi Berpindah, Bantuan Terbatas Masih Mengalir
Mengutip laporan dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), Haq menjelaskan bahwa sejak diberlakukannya gencatan senjata lebih dari 10 hari lalu, PBB dan mitra kemanusiaan telah meningkatkan upaya tanggap darurat, terutama di wilayah tengah dan selatan Gaza.
Sejak 10 Oktober, lebih dari 425.000 pergerakan penduduk dari selatan ke utara Jalur Gaza telah tercatat.
Banyak dari mereka kini berlindung di lokasi seperti Jabaliya dan dua sekolah di Beit Lahiya, yang sebelumnya tidak dapat dijangkau karena operasi militer Israel.
Dari sepuluh misi kemanusiaan yang dikoordinasikan PBB di Gaza pada Senin, 20 Oktober, enam di antaranya berhasil dilaksanakan.
Misi tersebut mencakup pengiriman tangki air, perlengkapan kebersihan, serta bahan bakar dari perbatasan.
Beberapa truk juga berhasil mengangkut ratusan palet popok bayi dan kebutuhan dasar lainnya.
Secara keseluruhan, truk bantuan PBB telah membawa hampir 1.500 ton pasokan dari perbatasan Karem Abu Salem dan Kissufim.
Sekitar 75 persen dari muatan tersebut adalah makanan, sedangkan sisanya terdiri dari perlengkapan tempat tinggal, pasokan kesehatan, air, sanitasi, pakan ternak, dan perlengkapan kebersihan.
PBB Soroti Pentingnya Buka Akses Rafah, Gencatan Senjata Masih Rapuh
Haq menekankan bahwa pembukaan perbatasan Rafah sangat krusial agar bantuan dapat masuk lebih cepat dan merata ke seluruh wilayah Gaza.
Ia juga memperingatkan bahwa tantangan ke depan adalah apakah gencatan senjata saat ini dapat bertahan lebih lama dari sebelumnya atau justru berakhir dalam waktu dekat.
Terkait situasi di Tepi Barat, Haq menyambut baik surat dari para senator Amerika Serikat kepada Presiden Donald Trump yang menyerukan sikap lebih tegas terhadap rencana aneksasi Israel.
PBB menyatakan dukungan terhadap semua inisiatif yang bertujuan mencegah perubahan status quo di wilayah Tepi Barat dan menjaga stabilitas kawasan secara keseluruhan.
- Penulis :
- Aditya Yohan