billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Trump Batalkan Pertemuan dengan Putin, Sebut Waktunya “Tidak Tepat”

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Trump Batalkan Pertemuan dengan Putin, Sebut Waktunya “Tidak Tepat”
Foto: (Sumber: Arsip foto - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump berjalan menuju tempat pertemuan tingkat tinggi di di Anchorage, Alaska, pada 15 Agustus 2025. ANTARA/Anadolu/HO-Kremlin Press Office..)

Pantau - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membatalkan rencana pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin karena menilai waktunya tidak tepat.

Pertemuan Dibatalkan, Negosiasi Dinilai Tidak Maju

" Kami membatalkan pertemuan dengan Presiden Putin, rasanya tidak tepat bagi saya," ungkap Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada Rabu (22/10), didampingi Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte.

Trump menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil setelah menilai belum ada kemajuan berarti dalam pembicaraan dengan Rusia.

" Rasanya seperti kami tidak akan sampai pada titik yang harus kami dicapai. Jadi saya membatalkannya, tapi kami akan melakukannya di masa depan," ujarnya.

Ia juga menyampaikan kekecewaannya atas stagnasi negosiasi antara Washington dan Moskow.

" Jika bicara jujur, satu-satunya yang bisa saya katakan adalah, setiap kali saya berbicara dengan Vladimir, saya punya percakapan yang baik, tapi setelah itu tidak ada kemajuan. Benar-benar tidak membuahkan hasil," katanya.

Sanksi Baru AS terhadap Rusia

Pernyataan Trump tersebut muncul tak lama setelah pemerintah AS mengumumkan sanksi baru terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia, yaitu Rosneft dan Lukoil.

Sanksi dijatuhkan karena kurangnya komitmen serius Moskow dalam proses perdamaian untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Ketika ditanya alasan menaikkan sanksi terhadap Rusia saat ini, Trump menjawab, " Saya hanya merasa ini sudah waktunya. Kami sudah menunggu cukup lama."

Ia menegaskan bahwa sanksi tersebut merupakan langkah besar yang diharapkan mampu mendorong perubahan sikap Rusia.

" Kami berharap sanksi ini tidak akan berlangsung lama. Kami berharap perang akan berakhir," tambahnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf