billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Menlu Malaysia: ASEAN Kini Jadi Mercusuar Netralitas dan Penghubung Strategis Dunia

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Menlu Malaysia: ASEAN Kini Jadi Mercusuar Netralitas dan Penghubung Strategis Dunia
Foto: (Sumber: Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Mohamad Hasan (keenam dari kiri) berpose untuk foto kelompok pada Rapat Dewan Koordinasi ASEAN (ACC) ke-37 sehubungan dengan KTT ASEAN ke-47 dan KTT Terkait, yang dijadwalkan dari 26 hingga 28 Oktober di Pusat Konvensi Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (25/10/2025). ANTARA/HO-fotoBERNAMA/Muhammad Zulhilmi Daud/aa.)

Pantau - Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad Hasan, menyatakan bahwa ASEAN telah berdiri sebagai mercusuar netralitas dan pelabuhan aman di tengah gejolak geopolitik global yang semakin kompleks.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam pembukaan pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN di Kuala Lumpur Convention Centre, Malaysia, pada Sabtu, 25 Oktober 2025.

"Di mata masyarakat internasional, ASEAN telah berdiri sebagai mercusuar netralitas dan pelabuhan aman di tengah gejolak geopolitik. Terlepas dari ketidakpastian dan persaingan kekuatan besar yang menaungi perdagangan global, kawasan ini tetap teguh dan produktif," ujar Hasan.

Kekuatan Ekonomi dan Diplomasi ASEAN Terus Menguat

Hasan menyoroti bahwa dari sisi ekonomi, ASEAN memiliki visi kolektif yang kuat, ditandai dengan sejumlah pencapaian penting.

Beberapa di antaranya adalah Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA), serta pendalaman integrasi kawasan dan penguatan rantai pasok.

ASEAN juga terus menjadi magnet investasi global serta memperluas kemitraan strategis dengan India, Australia, Uni Eropa (EU), dan Gulf Cooperation Council (GCC).

"Yang penting, kita telah memposisikan diri sebagai penghubung strategis Timur-Barat, melalui pembentukan ASEAN-GCC-China Summit pada bulan Mei lalu," jelasnya.

Ia menegaskan bahwa kekuatan ASEAN semakin diakui karena negara-negara anggotanya bergerak sebagai satu kesatuan yang solid.

Sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Malaysia menekankan pentingnya penegakan prinsip ASEAN Way dalam merespons dinamika global yang terus berubah.

Hasan juga menyinggung konflik perbatasan antara dua negara anggota ASEAN yang sempat menimbulkan kekhawatiran regional.

Namun, ketegangan tersebut berhasil diredakan melalui upaya mediasi diplomatik.

"Kita mengapresiasi kedua negara karena memilih jalan diplomasi dan dialog untuk menyelesaikan perbedaan mereka. Sebagai Ketua, Malaysia merasa terhormat atas kepercayaan yang diberikan kepada kami untuk memfasilitasi upaya tersebut, dan kami tetap berkomitmen penuh mendukung kedua negara," ungkapnya.

Malaysia berharap penandatanganan gencatan senjata resmi serta pembentukan ASEAN Observers Team dapat dilaksanakan dalam KTT Ke-47 ASEAN.

Myanmar Jadi Ujian Komitmen ASEAN terhadap Perdamaian

Mengenai krisis berkepanjangan di Myanmar, Hasan menekankan bahwa solusi harus lahir dari tekad kuat dan keterlibatan semua pihak secara aktif.

Ia memperingatkan bahwa jika krisis Myanmar terus dibiarkan, dampaknya akan sangat luas, termasuk:

  • Kejahatan lintas negara
  • Arus pengungsi
  • Ketidakstabilan sosial ekonomi di kawasan

Namun ia menegaskan bahwa proses penyelesaian harus dilakukan secara hati-hati, bukan melalui tekanan.

"Ini (persoalan Myanmar) akan menjadi proses panjang yang harus dipimpin oleh rakyat Myanmar sendiri, dengan dukungan ASEAN - sebuah jalan yang berlandaskan kepercayaan, bukan pemaksaan," tegasnya.

Di akhir pidatonya, Hasan mengajak para Ketua ASEAN di masa mendatang untuk terus menunjukkan tekad dan keteguhan dalam menghadapi berbagai tantangan kawasan.

Ia juga menekankan pentingnya semangat solidaritas sebagai kekuatan pemersatu ASEAN, yang tumbuh dari kedekatan geografis, budaya, kepercayaan, dan komitmen hidup bersama.

Penulis :
Ahmad Yusuf