Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Kasus Pencurian di Museum Louvre Libatkan Lebih dari 100 Penyidik, Pelaku Diduga Gunakan Alat Pemetik Ceri Curian

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kasus Pencurian di Museum Louvre Libatkan Lebih dari 100 Penyidik, Pelaku Diduga Gunakan Alat Pemetik Ceri Curian
Foto: (Sumber: Pengunjung antre berfoto di cincin olimpiade dengan latar belakang Piramida Louvre yang diarsiteki I M Pei di Museum Louvre, Paris, Prancis, Jumat (2/8/2024). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.)

Pantau - Otoritas Prancis mengerahkan lebih dari 100 penyidik untuk mengungkap kasus pencurian yang terjadi di Museum Louvre, Paris, Prancis, pada 19 Oktober 2025. Informasi ini disampaikan oleh Jaksa Paris Laure Beccuau dalam wawancara dengan harian Journal du Dimanche.

Awalnya, tim penyidik berjumlah 60 orang, namun jumlah tersebut ditingkatkan karena kompleksitas kasus dan pentingnya nilai sejarah benda-benda yang dicuri.

"Para penyidik akan terus bekerja selama dibutuhkan untuk menyelesaikan kasus ini," ujar Beccuau.

Sembilan Perhiasan Bersejarah Dicuri, Louvre Sempat Ditutup

Pencurian tersebut mengakibatkan hilangnya sembilan dari total 23 koleksi perhiasan bersejarah yang dahulu dimiliki oleh Napoleon dan para permaisuri Prancis.

Barang-barang yang dicuri termasuk tiara, anting-anting, kalung, dan bros yang memiliki nilai sejarah tinggi.

Museum Louvre sempat ditutup sementara dan kembali dibuka untuk publik dua hari kemudian, tepatnya pada Rabu, 22 Oktober 2025.

Modus Pelaku dan Jejak yang Ditinggalkan

Menteri Dalam Negeri Prancis Laurent Nunez mengungkapkan bahwa pelaku masuk ke dalam museum melalui jendela.

Mereka menggunakan tangga yang dipasang pada alat pemetik ceri (cherry picker), kemudian memotong kaca jendela dengan gerinda sudut.

Setelah berhasil mengambil barang-barang berharga tersebut, para pelaku melarikan diri menggunakan skuter.

Surat kabar Le Parisien melaporkan bahwa pencurian dilakukan oleh kelompok yang terdiri dari empat orang, dua di antaranya bertugas membobol museum secara langsung.

Nunez menyebut kemungkinan pelaku merupakan warga negara asing masih terbuka.

Alat Pemetik Ceri Ternyata Hasil Curian

Jaksa Beccuau mengungkap bahwa alat pemetik ceri yang digunakan dalam aksi pencurian telah dicuri sebelumnya pada 10 Oktober dari wilayah Louvre di departemen Val-d'Oise, Prancis utara.

Penyidik saat ini sedang menelusuri keberadaan dan pergerakan alat tersebut dari waktu pencurian hingga hari pelaksanaan aksi di Museum Louvre.

Bukti Forensik dan Jejak Digital Terus Dikumpulkan

Tim forensik telah mengumpulkan lebih dari 150 sampel bukti dari lokasi kejadian, termasuk DNA, sidik jari, dan jejak lainnya.

Selain itu, rekaman kamera pengawas di sekitar museum tengah ditelaah guna melacak pergerakan para pelaku sebelum dan sesudah aksi pencurian.

Pihak berwenang menegaskan bahwa investigasi akan berlangsung intensif hingga para pelaku berhasil ditangkap dan benda-benda bersejarah yang dicuri dapat dikembalikan.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti