
Pantau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump meninggalkan Malaysia pada Senin pagi, 27 Oktober 2025, setelah menyelesaikan sejumlah agenda penting dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-47 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur.
Trump tiba di Malaysia pada Minggu, 26 Oktober 2025, dan hanya menginap satu malam sebelum lepas landas menggunakan pesawat Air Force One pukul 10.06 waktu setempat.
Agenda Trump Selama di Malaysia: Damai Thailand-Kamboja dan Kemitraan ASEAN-AS
Selama kunjungannya, Trump menghadiri acara penandatanganan perjanjian damai antara Thailand dan Kamboja, yang menjadi sorotan utama dalam forum diplomatik ASEAN tahun ini.
Ia juga mengadakan pertemuan bilateral dengan sejumlah pihak, termasuk dengan delegasi dari Malaysia sebagai tuan rumah KTT.
Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, Trump menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat untuk memperkuat kemitraan strategis dengan negara-negara Asia Tenggara.
Fokus kerja sama strategis yang disorot mencakup bidang perdagangan, keamanan kawasan, teknologi, serta ketahanan energi.
"Trump berjanji AS akan menjadi mitra kuat bagi Asia Tenggara," demikian kutipan dari pernyataannya selama forum.
Puji Indonesia dan Peran Prabowo dalam Perdamaian Timur Tengah
Trump secara khusus menyampaikan apresiasi kepada Presiden RI Prabowo Subianto atas peran aktif Indonesia dalam mendukung perdamaian di Timur Tengah.
"Trump memuji peran Prabowo dalam mendukung perdamaian di Timur Tengah," kutip laporan resmi dari pernyataan pers yang dirilis Gedung Putih.
Di sisi lain, Presiden Prabowo juga menyampaikan dukungan terhadap keterlibatan aktif Amerika Serikat dalam kerja sama multilateral di kawasan ASEAN.
Ia menegaskan bahwa Indonesia menyambut baik kontribusi AS sebagai mitra strategis, termasuk dalam upaya memediasi konflik Thailand-Kamboja.
Prabowo menyatakan pelaksanaan KTT ASEAN tahun ini berjalan lancar dan menghasilkan capaian konkret untuk memperkuat stabilitas dan kerja sama di kawasan Asia Tenggara.
- Penulis :
- Aditya Yohan










