
Pantau - Pemerintah Israel secara resmi mencabut status “situasi khusus” di wilayah selatan negara itu pada Senin, 27 Oktober 2025, untuk pertama kalinya sejak serangan mendadak yang dilakukan oleh Hamas pada Oktober 2023.
Akhiri Status Siaga Tinggi Setelah Dua Tahun
Pencabutan status siaga tinggi tersebut dijadwalkan mulai berlaku pada Selasa, 28 Oktober 2025, pagi waktu setempat.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengumumkan bahwa keputusan ini diambil setelah menerima rekomendasi dari pihak militer untuk mengakhiri status darurat tersebut.
Katz menyampaikan, “Langkah ini mencerminkan realitas keamanan baru di bagian selatan negara yang telah dicapai.”
Status “situasi khusus” merupakan status darurat yang diberlakukan ketika terdapat potensi besar terjadinya serangan terhadap warga sipil.
Status ini telah diterapkan di wilayah selatan Israel yang berbatasan dengan Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Perang Belum Berakhir, Tujuan Israel Tetap Sama
Meskipun status darurat telah dicabut, Katz menegaskan bahwa langkah tersebut tidak mengubah tujuan perang Israel terhadap Hamas.
Ia mengatakan, “Bersamaan dengan kembalinya semua sandera, kami berkomitmen penuh untuk mencapai semua tujuan perang yang telah ditetapkan, pertama dan terutama adalah pelucutan senjata Hamas dan demiliterisasi Gaza.”
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu sebelumnya menegaskan bahwa pemerintahnya tetap bersikap tegas di tengah konflik yang masih berlangsung.
Netanyahu menyatakan bahwa Israel tidak akan meminta izin untuk melancarkan serangan ke Gaza atau wilayah lain, bahkan setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata.
Serangan balasan Israel ke Gaza setelah serangan Hamas pada Oktober 2023 telah menyebabkan 68.527 orang tewas dan 170.395 orang luka-luka, berdasarkan data dari otoritas kesehatan Gaza yang dirilis pada Senin.
Sejak diberlakukannya gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada 10 Oktober 2025, tercatat 93 orang tewas dan 337 orang luka-luka di wilayah Gaza.
Keputusan pencabutan status darurat ini menandai perubahan kondisi keamanan di wilayah selatan Israel, namun ketegangan dan konflik di kawasan masih terus berlanjut.
- Penulis :
- Aditya Yohan









