
Pantau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa warga AS akan menerima dividen sedikitnya 2.000 dolar AS per orang dari pendapatan tarif, kecuali bagi warga berpenghasilan tinggi, dalam pernyataan yang disampaikan melalui platform Truth Social pada Minggu, 9 November 2025.
Usulan Dividen Perlu Persetujuan Kongres
Trump menyebut bahwa kebijakan tarif yang diberlakukannya telah menghasilkan triliunan dolar dan akan digunakan untuk membayar utang nasional yang mencapai 37 triliun dolar.
Ia menegaskan bahwa pihak-pihak yang menentang tarif merupakan “orang bodoh” dan membela kebijakan tersebut sebagai langkah strategis untuk memperkuat ekonomi nasional.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menjelaskan bahwa dividen 2.000 dolar AS dapat diberikan dalam berbagai bentuk insentif, termasuk pemotongan pajak, penghapusan pajak atas uang tip, serta penghapusan pajak untuk kerja lembur.
Namun, pembagian dividen ini kemungkinan tetap memerlukan persetujuan dari Kongres.
Krisis Pemerintahan dan Pertimbangan Konstitusional
Pernyataan Trump muncul di tengah kondisi penutupan sebagian pemerintahan federal yang telah berlangsung selama 40 hari akibat kebuntuan anggaran di Kongres.
Penutupan ini telah mengganggu penyaluran bantuan pangan kepada warga berpenghasilan rendah.
Sementara itu, Mahkamah Agung tengah mempertimbangkan aspek konstitusional dari kebijakan tarif Trump dan dampaknya terhadap pengelolaan fiskal negara.
- Penulis :
- Aditya Yohan







