Pantau - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa Israel hingga kini masih membatasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza meskipun gencatan senjata telah diberlakukan lebih dari satu bulan lalu.
Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara PBB Farhan Haq dalam konferensi pers pada Senin (10/11), berdasarkan laporan dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).
Upaya peningkatan bantuan masih terhambat oleh birokrasi dan pembatasan akses yang diberlakukan oleh otoritas Israel.
Israel hanya membuka sedikit penyeberangan dan jalur bantuan serta tetap melarang sejumlah mitra kemanusiaan utama untuk beroperasi di wilayah tersebut.
Setiap pergerakan bantuan masih harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan otoritas Israel, sementara keadaan di lapangan dinilai masih tidak aman.
Dari delapan upaya bantuan yang direncanakan, hanya dua yang difasilitasi Israel, sementara empat lainnya terhambat di lapangan, termasuk satu yang tertahan selama 10 jam sebelum akhirnya diizinkan bergerak.
PBB dan para mitra kemanusiaannya menyatakan terus memanfaatkan setiap peluang untuk memperluas jangkauan bantuan, namun hambatan utama dalam pembukaan lebih banyak penyeberangan berada di pihak Israel.
PBB telah meminta dan berusaha berkoordinasi dengan Israel, namun hingga kini belum ada tindak lanjut.
Sejak Oktober 2023, lebih dari 69.000 orang di Gaza dilaporkan tewas dan lebih dari 170.600 lainnya mengalami luka-luka akibat agresi militer Israel, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
