Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Krisis Kemanusiaan Memburuk di Darfur Utara, Sudan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Krisis Kemanusiaan Memburuk di Darfur Utara, Sudan
Foto: (Sumber: Para pengungsi duduk di bawah tenda-tenda yang dibangun dari kayu gelondongan dan kain di Tawila, Darfur Utara, Sudan, 8 Agustus 2025. ANTARA/XXinhua/HO Program Pangan Dunia PBB.)

Pantau – Situasi kemanusiaan di Negara Bagian Darfur Utara, Sudan, semakin memburuk sejak Pasukan Dukungan Cepat (RSF) menguasai Kota El Fasher pada 26 Oktober 2025. Kekerasan telah meluas ke luar kota dan menyebabkan jalur bantuan serta evakuasi tertutup bagi warga sipil.

Kekerasan Meluas dan Warga Terjebak

Bentrok yang terjadi di rute-rute utama menyebabkan ribuan warga sipil terperangkap, sementara pasokan bantuan terputus total. Analisis citra satelit oleh Humanitarian Research Lab menunjukkan indikasi pembuangan jenazah secara massal dan penutupan jalur pelarian.

Sejak 26 Oktober, sedikitnya 89.000 orang mengungsi dari El Fasher dan sekitarnya. Sebagian besar melarikan diri ke Tawila, Melit, dan Saraf Omra, namun bantuan yang tersedia masih belum mencukupi kebutuhan dasar.

Pengungsi dan Krisis Lintas Batas

Ribuan keluarga juga menyelamatkan diri ke perbatasan Sudan-Chad, khususnya wilayah Tina. Lebih dari 3.000 pengungsi di kawasan itu mendesak membutuhkan makanan, tempat tinggal, dan layanan medis. Komunitas lokal di Chad timur kini bersiap menghadapi gelombang pengungsi tambahan meskipun dalam kondisi yang sudah terbatas.

Serangan terhadap Layanan Kesehatan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi serangan terhadap Rumah Sakit Dilling di Negara Bagian Kordofan Selatan pada 6 November, yang menewaskan enam orang, termasuk anak berusia 12 tahun, dan melukai 12 lainnya. Serangan ini menjadi insiden ke-192 terhadap fasilitas kesehatan di Sudan sejak konflik pecah pada April 2023. Departemen radiologi rumah sakit tersebut hancur, sehingga memperlemah pelayanan medis di wilayah itu.

Seruan Global untuk Perlindungan dan Akses Bantuan

WHO kembali menyerukan perlindungan terhadap fasilitas kesehatan, tenaga medis, dan pasien. Sementara itu, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mendesak penghentian kekerasan, jaminan perlindungan warga sipil dan pekerja kemanusiaan, serta akses penuh terhadap distribusi bantuan kemanusiaan di seluruh wilayah Sudan.

Penulis :
Ahmad Yusuf